Dark/Light Mode

Kasus OTT Pejabat Kementerian PUPR

Duit Suap Proyek Dipakai Kegiatan Nusantara Sail

Minggu, 26 November 2023 07:30 WIB
Lima orang dikawal menuju ruang tahanan, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Dalam OTT tersebut KPK mengamankan 11 orang dan menahan lima orang dengan barang bukti uang Rp 525 juta yang diduga suap untuk proyek pengadaan jalan Nasional Wilayah I di Kalimantan Timur. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka/RM.id)
Lima orang dikawal menuju ruang tahanan, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Dalam OTT tersebut KPK mengamankan 11 orang dan menahan lima orang dengan barang bukti uang Rp 525 juta yang diduga suap untuk proyek pengadaan jalan Nasional Wilayah I di Kalimantan Timur. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagian duit suap proyek Badan Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur digunakan untuk membiayai Nusantara Sail 2023.

Kegiatan berlayar nasional ini diinisiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Kasus suap ini dibongkar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lewat Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap bela­san orang.

Baca juga : Yang Di-OTT KPK Pejabat BBPJN Kaltim, Terkait Proyek Pembangunan Jalan

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menjelaskan, BBPJN ada­lah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pada 2023, BBPJN Wilayah 1 Kalimantan Timur membuka lelang dua proyek melalui e-katalog, yakni peningkatan Jalan Simpang Batu-Laburan dan preservasi atau pemeliharaan Jalan Kerang-Lolo-Kuaro.

Proyek peningkatan jalan dianggarkan Rp 49,7 miliar. Sedangkan proyek pemeliharaan jalan Rp 1,1 miliar.

Baca juga : KPK: OTT Kaltim Terkait Suap Pengadaan Barang Dan Jasa

Penanggung jawab dua proyek ini adalah Kepala Satuan Kerja BBPJN Kalimantan Timur Rahmat Fadjar (RF) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Riado Sinaga (RS).

Pemilik PT Fajar Pasir Lestari (FPL) Abdul Nanang Haris (ANH) bersama dua stafnya; Hendra Sugiarto (HS) yang juga menantunya, dan Direktur CV Bajasari Nono Mulyanto (NM) melakukan komunikasi intens dengan Riado.

Mereka menawarkan sejum­lah uang kepada Riado agar bisa memenangkan kedua proyek tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.