Dark/Light Mode

Sikapi Bentrokan Bitung

Waketum MUI Imbau Semua Tahan Diri Dan Tak Terprovokasi

Senin, 27 November 2023 19:13 WIB
Wakil Ketua Umum Waketum Majelis Ulama Indonesia MUI KH. Marsudi Syuhud. Foto: Istimewa
Wakil Ketua Umum Waketum Majelis Ulama Indonesia MUI KH. Marsudi Syuhud. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Marsudi Syuhud prihatin dengan peristiwa bentrok yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.

Kiai Marsudi mengingatkan, dalam berbangsa dan bernegara, yang paling penting adalah saling toleran dan menjaga.

"Terkait dengan kejadian antar ormas di Bitung, Sulawesi Utara yang terjadi akhir-akhir ini, masing-masing pihak hendaknya memberikan ruang-ruang untuk saling memberikan toleransi," kata Kiai Marsudi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Baca juga : Sukseskan Pemilu 2024, ILUNI UI Ajak Semua Pihak Jaga Kualitas Demokrasi

Dia mengimbau, semua pihak membuka ruang diskusi dan dialog. Kiai Marsudi mengapresiasi gerak cepat jajaran kepolisian yang sigap menuntaskan peristiwa bentrokan di Sulawesi Utara tersebut. Pihaknya telah berkoordinasi dengan MUI setempat.

"Saya mengapresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia dengan cepat bisa menangani masalah ini. Saya langsung koordinasi dengan MUI setempat. Majelis Ulama dan tokoh-tokoh agama di Sulawesi Utara, dengan Kapolda dan Gubernur akan segera musyawarah dan memitigasi risiko ini," ujarnya.

Dia kembali mengingatkan, semua pihak tak terpancing provokasi di media sosial yang dapat merusak hubungan antara ormas, agama, dan suku. Jangan ada yang main hakim sendiri, memanas-manasi, dan memprovokasi.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan, Hati-hati Jelang Pemilu, Jangan Terprovokasi

"Jaga persatuan. Kalau ada masalah hukum, serahkan ke pemerintah atau dalam konteks ini adalah kepolisian, percayakan kepada mereka," jelasnya. Dmd

Diingatkan, betapa mahalnya ketika sudah bentrok dan terputus hubungan satu sama lain. Jangan sampai Indonesia seperti Sudan, Yaman, yang antar kelompok sendiri bertikai.

Dia menambahkan, Indonesia saat ini tengah memasuki Pemilu 2024. Jangan sampai, ada kondisi yang berujung mengacaukan hajatan pesta demokrasi lima tahunan.

Baca juga : Pembahasan Haji Tertunda

"Kiai-kiai, tokoh-tokoh agama, sosial, masyarakat di pusat sampai ke daerah terus mengajak menjaga keharmonisan, kedamaian," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.