Dark/Light Mode

Banyak Pejabat Ditangkap KPK, Presiden Jokowi: Jangan Tepuk Tangan

Selasa, 12 Desember 2023 09:51 WIB
Presiden Jokowit saat memberikan sambutan dalam acara Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Presiden Jokowit saat memberikan sambutan dalam acara Hari Antikorupsi Sedunia Hakordia 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku prihatin dengan banyaknya pejabat yang ditangkap dan dipenjarakan karena melakukan tindak pidana korupsi.

Bahkan, Kepala Negara sampai menyebut, tidak ada negara lain yang memenjarakan pejabat korup sebanyak Indonesia.

“Sudah banyak sekali, dan menurut saya terlalu banyak pejabat-pejabat yang sudah ditangkap dan dipenjarakan. Tidak ada negara lain yang menangkap dan memenjarakan pejabatnya sebanyak di negara kita Indonesia. Ini jangan ditepuktangani,” tegas Jokowi dalam acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

"Carikan negara lain yang memenjarakan pejabatnya sebanyak di Indonesia," imbuh mantan Wali Kota Solo ini.

Baca juga : Presiden Soroti Sembako Tak Lagi Murah

Jokowi mengungkapkan, sejak 2004 hingga 2022, terdapat ribuan pejabat yang ditangkap dan dipenjara karena melakukan korupsi.

Jokowi membeberkan, ada sebanyak 344 pimpinan dan anggota DPR dan DPRD, termasuk ketua DPR dan juga ketua DPRD, 38 menteri dan kepala lembaga, 24 gubernur, dan 162 bupati/wali kota.

Selain itu, terdapat 31 hakim, termasuk hakim konstitusi, delapan komisioner, dan juga 415 pihak swasta dan 363 birokrat.

Meski sudah banyak pejabat yang dipenjara, Jokowi menyatakan, korupsi masih terus terjadi.

Baca juga : Presiden Jokowi Harap Banjir Jakarta Berkurang 62 Persen

Untuk itu, Jokowi menegaskan, perlu ada evaluasi total terkait upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Karena memang korupsi sekarang ini semakin canggih, semakin kompleks, bahkan lintas negara, multiyuridiksi, menggunakan teknologi mutakhir,” tutur Jokowi.

Butuh upaya bersama yang lebih sistemik, yang lebih masif, yang memanfaatkan teknologi terkini untuk mencegah tindak pidana korupsi.

“Kita perlu memperkuat sistem pencegahan, termasuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia aparat penegak hukum kita, sistem pengadaan barang dan jasa, sistem perizinan, sistem pengawasan internal, dan lainnya,” imbau Jokowi.

Baca juga : Mentan Apresiasi Petani CSA Jabar Kembangkan Kelompok Wanita Tani dan KEP

Dalam kesempatan ini, Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa untuk bahu membahu mencegah dan memberantas korupsi.

Sebab, diingatkannya, korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang menghambat pembangunan, merusak perekonomian bangsa, dan menyengsarakan rakyat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.