Dark/Light Mode

IKAJI Resmi Dideklarasikan, Dihadiri Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua KPI

Rabu, 13 Desember 2023 14:54 WIB
Deklarasi Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI), di Gedung RRI, Jakarta, Rabu (13/12). (Foto: USU/RM)
Deklarasi Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI), di Gedung RRI, Jakarta, Rabu (13/12). (Foto: USU/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI) resmi dideklarasikan di Gedung RRI, Jakarta, Rabu (13/12). Deklarasi ini dihadiri sejumlah tokoh penting dan pejabat penting. Di antaranya, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Prof Muchlas, Ketua Umum IKAJI Rommy Fibri, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah, Ketua Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) Piyu Padi, rektor dan pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah se-Jabodetabek, dan tokoh lainnya.

Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad memberikan ucapan selamat dan apresiasi atas terbentuknya IKAJI. Guru Besar Sosiologi Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini lalu mengatakan, sejak awal, Muhammadiyah erat hubungannya dengan dunia jurnalisme. “KH Ahmad Dahlan menerbitkan buletin dan majalah berbahasa Jawa,” terangnya.

Kemudian, pada 1915, Haji Fachrodin mendirikan Suara Muhammadiyah (SM). Saat ini, SM sudah berusia 108 tahun. Bahkan, mendapat penghargaan sebagai majalah paling tua dan masih terbit sampai saat ini di Indonesia.

Baca juga : Agenda Gibran Besok Di Jakarta Dan Karawang: Hadiri Konser, Jumpa Buruh Dan Kyai

“Karena dakwah adalah jurnalisme. Menyebarkan informasi kepada masyarakat, dan mengajak orang berbuat baik. Jadi, kelahiran IKAJI sangat penting untuk Muhammadiyah,” terangnya.

Menurut dia, IKAJI tidak hanya untuk Muhammadiyah, tapi inklusif untuk semua. “Sebenarnya agak terlambat, tapi Alhamdulillah kita bisa deklarasikan. Tidak hanya jurnalis Muhammadiyah, tapi semua jurnalis yang mempunyai pikiran seperti jurnalis Muhammadiyah dalam menyebarkan amar ma’ruf nahi munkar,” ungkapnya.

5 Peran IKAJI 

Prof Dadang lalu menjabarkan lima peran yang bisa dilakukan IKAJI di masa mendatang. Pertama, IKAJI sebagai pendidik. Mendidik kepada masyarakat dan tidak memberikan informasi yang menyesatkan. IKAJI harus menjadi pencerah di tengah banjirnya informasi tidak jelas di media sosial.

Baca juga : Firli Tamat

“(Informasi di medsos) kita sulit menyeleksi. Walaupun kita ada akhlaqul sosmediyah. Maka, berhati-hatilah dengan medsos, dengan informasi yang masuk. IKAJI harus berperan sebagai edukator atau sebagai muaddib,” paparnya.

Kedua, menjadi pelurus informasi. Informasi yang bengkok harus diluruskan. Bisa mencari informasi yang lebih akurat, dan pas untuk disebarkan kepada masyarakar. "Jangan sampai menyebar informasi yang salah kepada publik," pesannya.

Ketiga, sebagai muahhid atau pemersatu. “Peran dari jurnalis itu pemersatu bangsa, pemersatu umat. Mungkin kita menghindari hal yang bisa mengadu domba masyarakat, misinformasi. Ini penting, masyarakat yang multikultural bisa menjadi retak yang susah dipersatukan. Maka peranan ini penting,” ucapnya.

Baca juga : Gibran Batal Hadiri Dialog Publik Muhammadiyah, Abdul Muti: Sangat Disayangkan

Keempat, menjadi mujaddid atau pembaharu. Melakukan pembaharuan dalam pemikiran, orientasi, dan pengetahuan masyarakat. itu merupakan satu ajaran dari Islam. Seperti menumbuhkan minat baca. Sebab, sekarang minat baca merosot, bahkan dalam titik terendah. Maka, perlu membangkitkan minat baca masyarakat.

Kelima, berperan sebagai pejuang kebenaran. Prof Dadang terenyuh ketika melihat banyak jurnalis yang meninggal di Palestina. Mereka telah menyuarakan yang terjadi, walaupun konsekuensinya mereka harus terbunuh. “Lima peran ini yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan IKAJI bisa lestari,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.