Dark/Light Mode

Kemenkominfo Gelar Literasi Digital, Kunci Cegah Hoaks Jelang Pemilu 2024

Kamis, 14 Desember 2023 08:39 WIB
Kegiatan Literasi Digital yang digelar Kemenkominfo dihadiri tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di sekitar Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. (Foto: Dok. Kemenkominfo)
Kegiatan Literasi Digital yang digelar Kemenkominfo dihadiri tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di sekitar Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. (Foto: Dok. Kemenkominfo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kegiatan Komunitas Literasi Digital Sapunyere dengan tema “Stop! Hoaks dan SARA Jelang Pemilu 2024” merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 173 peserta yang terdiri dari tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di sekitar Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Keterampilan literasi digital yang baik agar ajang Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman dan kondusif.

“Menjelang pemilu di tahun depan, kita harus sangat mewaspadai dua fenomena yang mengerikan, hoaks dan isu-isu SARA. Kedua hal itu bisa kita atasi kalau kita punya literasi digital yang bagus,” ujar Ketua Komunitas Sapunyere, Dadi Munardi dalam keterangannya, Rabu (13/12/2023).

Baca juga : Kaum Perempuan Wajib Dapatkan Literasi Digital

Dadi menambahkan, hoaks dan SARA juga dapat menimbulkan bahaya serta berbagai dampak negatif seperti dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik, sehingga dapat mengancam keharmonisan antar manusia.

“Kita jangan sampai terprovokasi oleh dua hal tersebut. Harapannya semoga dengan literasi digital ini kita bisa mencegah terjadinya hoaks dan SARA agar dapat tetap menjaga keharmonisan dan kedamaian dengan bersama-sama,” tutur Dadi.

Pendamping UMKM Juara Jawa Barat, Dewi Sartika menjelaskan bahwa saat ini hoaks terjadi sangat cepat di era digital seiring dengan perkembangan teknologi digital.

Menurutnya, penyebaran hoaks harus diatasi dengan cara berpikir kritis.

Baca juga : Peningkatan Literasi Penting untuk Hadapi Tantangan Society 5.0

“Kita harus berpikir kritis kalau ada orang kasih berita, jadi berita itu nggak kita telan mentah-mentah, jadi kita bisa compare dulu dengan berita yang lain untuk memverifikasi lagi kebenaran beritanya,” jelas Dewi.

Dewi menjelaskan, kalau dapat informasi yang tidak penting, sebaiknya tidak usah di-share. Karena dengan selektif memilih dan membagikan informasi, berarti menentukan kualitas kepribadian diri kita.

Hoaks memang dapat membuat perpecahan antar individu, sama halnya seperti isu-isu SARA yang juga membawa bencana bagi antar umat manusia.

Sementara itu, Presiden Teman Bisnis Indonesia, Rosalina Anggraeni turut menjelaskan bahwa SARA merupakan persoalan yang harus paling diwaspadai menjelang Pemilu 2024.

Baca juga : Kemenkumham Evaluasi 2023 Dan Bangun Strategi 2024

“Sebisa mungkin SARA itu harus dihindari, kita tidak boleh kasih tempat untuk adanya diskriminasi antara salah satu pihak. Saking berbahayanya, SARA itu berpotensi untuk terjadinya perpecahan,” ujar Rosalina.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.