Dark/Light Mode

Cegah Hoaks Di Medsos, Pembekalan Literasi Digital Perlu Digenjot

Sabtu, 9 Desember 2023 14:17 WIB
Kegiatan Komunitas Literasi Digital Sapunyere dengan tema Waspada Hoaks di kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. (Foto: Istimewa)
Kegiatan Komunitas Literasi Digital Sapunyere dengan tema Waspada Hoaks di kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu 2024 menjadi ajang politik yang berpotensi rentan terhadap penyebaran hoaks sehingga dapat menimbulkan kericuhan.

Menyikapi hal ini diperlukan pembekalan literasi digital diperlukan sebagai solusi untuk mengantisipasi penyebaran hoaks menjelang Pemilu 2024.

“Menghindari penyebaran hoaks di medsos dan sebagainya, makanya perlu pembekalan literasi digital yang baik terutama untuk pemilih pemula. Ini penting sekali untuk dipelajari dan diketahui agar nanti tidak keliru saat melakukan pemilihan,” ucap Sekretaris Camat Tamansari, Kabupaten Bogor dalam keterangannya, Sabtu (9/12/2023).

Kegiatan Komunitas Literasi Digital Sapunyere dengan tema “Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024” merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca juga : Gandeng OJK, Bank DKI Dorong Transaksi Pembayaran Upah Digital Bagi Pekerja

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 144 peserta yang terdiri dari tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di sekitar Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Pembekalan literasi digital, lanjut Teguh, menjadi salah satu solusi utama untuk mengantisipasi paparan hoaks terhadap para pemilih agar mereka tetap berpegang teguh dengan pilihannya pada ajang pemilu 2024 nanti.

“Jangan sampai kita dipermudah sama info negatif atau hoaks yang bisa mempengaruhi kita terhadap pilihan kita untuk kepada para pasangan capres dan cawapres,” lanjut Teguh.

Pendamping UMKM Juara Jawa Barat, Ilham Taufiq Hidayatullah mengatakan bahwa media sosial saat ini berisi banyak konten yang mengandung informasi tentang Pemilu, termasuk hoaks yang terindikasi sebagai konten negatif.

Baca juga : Lestari: Pemahaman Mitigasi Bencana Publik Kudu Ditingkatkan

Oleh karena itu, penting untuk memiliki keterampilan literasi digital yang baik untuk membekali diri dari penyebaran hoaks.

“Literasi digital itu banyak banget manfaatnya, salah satunya untuk meningkatkan kemampuan kita secara individu untuk lebih kritis dalam berpikir. Jadi ini bisa jadi bekal kita untuk menangkal penyebaran hoaks atau konten negatif” ujar Ilham.

Ilham menambahkan bahwa saat menerima informasi, kita harus senantiasa menerapkan pola saring sebelum sharing ketika ingin memberikan informasi ke orang lain yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran hoaks jelang Pemilu 2024.

“Ketika mendapat informasi tentang pemilu di grup WA, jangan langsung share. Baca dan pastikan dulu informasinya, karena bisa jadi info itu termasuk hoaks yang bisa merugikan keluarga Bapak Ibu juga nantinya,” tambah Ilham.

Baca juga : Ganti Nama, GPMB Fokus Tumbuhkan Budaya Literasi di Keluarga

Antisipasi penyebaran hoaks jelang Pemilu juga dijelaskan oleh Praktisi Digital Marketing, Ina Nurhasanah yang memberi gambaran tentang bagaimana cara individu untuk membentengi diri sendiri dari penyebaran hoaks dengan penerapan berpikir positif.

Ina juga menjelaskan bahwa orang yang paling berperang dalam menjaga dan membentengi diri dari penyebaran hoaks adalah diri sendiri.

"Gunakan akal sehat kita dan edukasi diri sendiri agar bisa terbebas dari paparan berita hoaks yang bisa merugikan diri sendiri ataupun orang lain,” pungkas Ina.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.