Dark/Light Mode

ARBI Nilai Prabowo Punya Komitmen Kuat Berantas Korupsi

Kamis, 14 Desember 2023 21:01 WIB
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Foto: Istimewa
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Arus Baru Indonesia (ARBI) mengapresiasi komitmen calon presiden (Capres) Prabowo Subianto, yang dengan tegas dan lugas akan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya.

Komitmen ini disampaikan saat menyampaikan visi-misi dalam Debat Capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Selasa (12/12/2023) malam.

Ketua Umum ARBI Guntur Subagja Mahardika menilai, Capres nomor urut 2 ini tampil prima menyampaikan gagasan serta menjawab pertanyaan dan tanggapan pada Debat Capres pertama yang membahas tentang pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

"Prabowo memaparkan visi misinya secara gamblang, strategis, dan kontekstual. Dia tidak berteori, tidak berwacana, tapi langsung to the point menyampaikan apa yang ada di pikiran dan menjadi program prioritas apabila mendapatkan mandat rakyat menjadi Presiden RI 2024-2029,” kata Guntur, Kamis (14/12/2023).

Baca juga : Eks Pegawai KPK Harap Indonesia Dipimpin Presiden Yang Komit Berantas Korupsi

Saat Calon Presiden lain tidak menekankan pemberantasan korupsi secara mendalam di sesi awal paparan visi misi, lanjutnya, Prabowo justru menjadikan isu korupsi sebagai persoalan bangsa yang harus segera diatasi.

"Kita bertekad memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya," tegas Prabowo.

Bahkan, Prabowo mengulang pernyataan tersebut dua kali pada segmen awal dan menegaskan kembali pada segmen berikutnya dalam debat yang dipimpin moderator Valerina Daniel dan Ardianto Wijaya.

Penegasan itu, kata Guntur, menunjukkan komitmen yang kuat untuk menangani masalah korupsi di Indonesia.

Baca juga : PSS Waspada Gaya Menyerang Ala Persija

"Korupsi telah melahirkan kemiskinan, korupsi telah melahirkan kesenjangan ekonomi dan sosial. Korupsi telah menurunkan daya saing, dan korupsi melemahkan kemandirian nasional," papar Guntur yang juga Ketua Center for Strategic and Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan per Maret 2023 masih sebesar 9,36 persen. Meski mengalami penurunan dibandingkan pada masa pandemi Covid-19, Guntur menyebutkan, jumlah penduduk miskin ini masih banyak, sekitar 25 juta jiwa. Kesenjangan ekonomi antara lain diukur gini rasio yang masih 0,388.

"Bila tidak ada korupsi, dananya dapat dioptimalkan untuk pengentasan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Guntur.

Pemberantasan korupsi, papar Ketua Umum ARBI, akan mampu mempercepat pengentasan kemiskinan, mempercepat mengatasi stunting, membuka kesempatan yang luas bagi ekonomi rakyat, serta mempersempit kesenjangan ekonomi dan sosial.

Baca juga : Pertamina Perkuat Komitmen Energi Transisi dan Tata Kelola

"Jiwa korup yang ada pada oknum aparat pelayanan publik dan oknum penegak hukum memberikan keistimewaan kepada orang-orang beruang, sementara rakyat biasa tidak mampu," tutur Guntur.

Guntur optimitis jika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan amanat rakyat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden, pemberantasan korupsi akan menjadi prioritas utamanya. Prabowo mengungkapkan sangat jelas antara lain memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, Kejaksaan Agung, Ombudsman, dan penegak hukum lainnya.

Pasangan ini juga menjanjikan meningkatkan kesejahteraan para hakim dan penegak hukum dengan menaikan gajinya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.