Dark/Light Mode

Layanan Terus Membaik, Tren Penumpang Bus Meningkat

Kamis, 28 Desember 2023 17:45 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Bus penumpang Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) telah menjadi alternatif pilihan masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar kota.

Secara nasional, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan menyebut tren jumlah penumpang bus AKAP terus naik.

Hal ini berkat infrastruktur yang sudah tersambung oleh Pemerintah.

Juga, dibarengi dengan pembenahan yang dilakukan para operator bus dengan meningkatkan kualitas kendaraan, termasuk semakin banyak tersedianya bus kelas premium.

"Secara umum dari 2021 ke 2022 kenaikan penumpang mencapai 60 persen, setelah 2021 baru pemulihan pasca Covid. Tapi kalau dari 2019 ke 2022 dan 2023 kenaikan penumpang itu mencapai 35 persen," kata Sani, sapaan akrab Kurnia Lesani Adnan, di Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Khusus di musim liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat terjadi kenaikan jumlah penumpang bus AKAP di sejumlah terminal di Jakarta, baik penumpang yang datang maupun berangkat.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, terjadi kenaikan jumlah penumpang bus AKAP. Rinciannya, yang datang 26,04 persen, dan 5,45 persen yang berangkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga : Pinkan Mambo, Dinikahi Pedagang Singkong

Sani bersyukur, viralnya cuitan warganet yang mengaku kehilangan gawainya dalam perjalanan saat menumpang bus Rosalia Indah beberapa waktu lalu, tidak berpengaruh pada animo masyarakat menaiki bus AKAP untuk menikmati liburan Nataru.

Di kalangan pengusaha bus, Rosalia Indah selama ini dikenal sebagai operator yang paling concern terhadap pelayanan yang profesional.

"Rosalia Indah itu menjadi benchmark untuk layanan. Menjadi contoh kami untuk membangun sumber daya manusia seperti Rosalia, karena kita sama-sama tahu bus AKAP yang pertama kali menggunakan pramugari itu Rosalia Indah. Dan menjadi kru di Rosalia Indah itu jenjang rekrutmennya tidak mudah," kata Sani.

Selama ini, operator bus memang selalu mengingatkan penumpang agar menjaga barang bawaan atau barang berharganya dalam perjalanan.

Ketentuan barang bawaan pribadi di kabin menjadi tanggung jawab penumpang dibuat berdasarkan regulasi dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia/PM RI No. 15 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek.

"Penumpang kan tidak lapor, apa saja yang mereka bawa. Jadi, katakanlah tas yang ditenteng oleh penumpang itu kan kita anggap privasinya mereka. Kita juga tidak punya hak untuk memeriksanya," tutur Sani.

Ia menambahkan, hal ini juga berlaku pada moda transportasi lain.

Baca juga : Libur Nataru, Jumlah Penumpang KA Dari Jakarta Meningkat, Bisa Tembus 700 Ribu

Barang berharga yang dibawa penumpang, di dalam pengawasan, penguasaan dan tanggung jawab penumpang masing-masing.

"Betul kru kami ikut mengawasi, tapi kan kru tidak bisa selalu mengawasi barang-barang tersebut," pesannya.

Direktur Angkutan Jalan, Direktorat Jenderal (Ditjend) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suharto menyampaikan, selaku regulator Kemenhub pada intinya mengatur aspek keselamatan seperti laik jalan dan pemenuhan persyaratan teknis.

Sedangkan untuk aspek lainnya, seperti layanan keamanan barang, adalah barang yang berada dalam bagasi.

"Nah kalau barang masing-masing yang melekat di badan orang, jadi tanggung jawab masing-masing. Meskipun bukan berarti kru membiarkan barang itu dihilangkan atau dicuri," terang Suharto.

Ke depan, tambah Suharto, pihaknya berharap operator memasang CCTV dalam bus.

"Belum diwajibkan di wilayah antar kota antar provinsi, tapi saya sudah komunikasi dengan teman-teman operator mohon segera memasang CCTV supaya bisa memberikan keamanan para penumpang bus," ucap Suharto.

Baca juga : Hadapi Tantangan Tahun Politik, PT Cemindo Gemilang Kedepankan Solusi Inovatif

Seiring kebutuhan keamanan, sebagian bus AKAP sudah dilengkapi CCTV. PO Rosalia Indah pun mulai memasang CCTV pada bus di beberapa jalur.

Namun, menurut Sani, teknologi ini juga tidak lepas dari kelemahan.

Beberapa kali dirinya mendapat cerita dari sesama operator bus, pelaku kejahatan mengubah arah sorot kamera.

"Mereka juga kan punya strategi gitu loh, jadi ya akhirnya seakan-akan seperti kucing mengejar buntut. Cara yang paling efektif adalah penumpang membantu kru bus dengan lebih meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.