Dark/Light Mode

Ganjar-Mahfud Tawarkan Subsidi, Sembako Melimpah Harga Murah

Jumat, 5 Januari 2024 19:25 WIB
Istri Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh. Foto: Istimewa
Istri Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Istri Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh mengungkapkan, fluktuasi harga sembako menyulitkan para petani Indonesia. Sehingga membuat petani kerap berada pada kondisi terjepit.

"Di satu sisi, sebagai produsen, para petani menderita karena harga jual di level petani rendah. Sementara di sisi lain, mereka juga merupakan konsumen yang harus berhadapan dengan harga sembako yang mahal," kata Atikoh, Jumat (5/1/2024).

Dia menegaskan, pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud MD berkomitmen untuk menangani masalah pangan nasional dan fluktuasi harga sembako yang tidak stabil.

Ujungnya, keuntungan akan diperoleh oleh semua pihak. Baik petani maupun masyarakat sebagai konsumen.

Baca juga : TPN Ganjar-Mahfud: Bansos Dari APBN, Rakyat Berhak Dapat

Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM itu mengungkapkan, harus ada formula konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya subsidi yang diberikan dalam bentuk harga pasar maupun penampungan hasil petani oleh pemerintah.

"Tentu harus ada subsidi. Subsidinya seperti apa? Apakah bentuknya subsidi harga (di pasar) atau pemerintah yang menampung hasil (petani) dengan harga yang cukup sehingga mereka mendapat keuntungan yang cukup," kata Atikoh.

Atikoh juga menekankan perlunya langkah cepat dari Pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok. Masyarakat, terutama petani harus dapat merasakan keberpihakan pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan pokok mereka.

"Mereka merasa keberpihakan Pemerintah itu ada, Pemerintah itu hadir ketika petani itu membutuhkan," tambahnya.

Baca juga : Jamin Semua Lulusan Pasti Kerja, Ganjar-Mahfud Janjikan 17 Juta Lapangan Kerja

Atikoh pun menyarankan agar petani membangun lumbung keluarga terlebih dahulu. Lewat lumbung keluarga, sebagian produksi petani dapat disisihkan dan disimpan untuk konsumsi sendiri.

"Karena ada beberapa petani ketika harga naik justru mereka sebagai konsumen,” ungkap Atikoh.

Selanjutnya, perlu ada penelitian lebih lanjut terhadap rantai distribusi produk pangan.

Menurut Atikoh, rantai distribusi pangan membutuhkan reformulasi untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga dari tingkat produksi hingga konsumen.

Baca juga : TPN: Ganjar-Mahfud Pastikan Sembako Melimpah Plus Murah

"Kalau program Mas Ganjar sih ingin memperkuat posisi Bulog agar stabilitas harga dan ketersediaan pangan bisa pro petani," pungkas Atikoh.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.