Dark/Light Mode

Pengamat: Program Olahraga Bang Zaki Layak Diadopsi Nasional

Minggu, 7 Januari 2024 13:00 WIB
Ahmed Zaki Iskandar. (Foto: Golkar)
Ahmed Zaki Iskandar. (Foto: Golkar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat sekaligus praktisi entrepreneurship olahraga, Hasani Abdulgani mengatakan, eks Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar atau Bang Zaki sukses membawa kemajuan olahraga di Tangerang.

Menurut dia, Bang Zaki sudah melangkah jauh untuk dalam dunia olahraga. Dia sudah membangun 29 stadion mini untuk setiap kecamatan di Kabupaten Tangerang, dan menjadikan Stadion Benteng berubah menjadi Stadion Indomilk Arena.

Sepak terjang Ketua DPD Golkar Jakarta itu memiliki program-program unggulan dan perhatian serius di bidang olahraga untuk mengorbitkan talenta atlet baru serta membawa wilayahnya maju di bidang olahraga. 

‘Wah ini, bisa dijadikan contoh secara nasional. Karena itu, saya mendukung sosok seperti Bang Zaki terbang lebih tinggi lagi,” kata Hasani.

Salah satu bukti tangan dingin Bang Zaki di bidang olahraga adalah mentransformasikan Persita menjadi klub profesional. Bukan isapan jempol, jika klub Persita tidak lagi mendapatkan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang, karena sudah dikelola secara profesional, layaknya tim-tim mapan di mancanegara.

Baca juga : Presiden Jokowi Sarapan Dan Olahraga Bareng Airlangga Di Kebun Raya Bogor

"2008 saya dipercaya menjadi Pembina Persita. Kemudian 2009, Persita sudah tidak lagi menggunakan APBD, dan mulai mentransformasikan dirinya menjadi klub profesional yang awalnya kita lakukan dari struktur kelembagaannya terlebih dahulu," ungkap Bang Zaki.

Kemudian pada 2013, berdasarkan kesepakatan dengan Persita, Pemkab Tangerang mulai membangun Sports Centre Kelapa Dua (kerap juga disebut Benteng Taruna) secara bertahap.  Pembangunan stadium ini menelan anggaran daerah sekitar Rp 280 miliar, dengan fasilitas berupa stadion berkapasitas 20.000 penonton, running track, GOR kapasitas 1.500 orang, lapangan softball hingga wall climbing.

Hingga pada 2017, Persita mulai mengelola Sports Centre yang diberi nama Indomilk Arena Stadium bekerjasama dengan Indofood, serta menjadi satu-satunya klub sepakbola Indonesia yang memiliki stadion sendiri. Perubahan identitas stadion ini menjadi torehan sejarah untuk Persita dan juga untuk sepak bola Indonesia, mengingat belum pernah ada nama stadion sepak bola di Indonesia yang menggunakan branding sponsor sebagai ‘Naming Brand’. 

Hal ini membuat klub berjuluk Pendekar Cisadane tersebut mensejajarkan diri dengan kebiasaan penamaan stadion, seturut kerja sama dengan sponsor lazim dilakukan di industri sepak bola dunia seperti markas Juventus bernama Allianz Stadium Juventus, markas Arsenal bernama Emirates Stadium, markas Manchester City bernama Etihad Stadium, dll.

"Kami kerja sama Sports Centre ini dengan perusahaan pemilik Persita dengan konsep pengelolaan jangka panjang. Dimana di Indonesia, beban pemeliharaan kembali ke APBD setelah dibangun. Jadi dengan begitu infrastruktur yang dibangun pemda tidak lagi membebani APBD untuk biaya perawatan dan pemeliharaan. Jika bisa dilakukan di setiap provinsi, maka masalah kita kan selesai," ujarnya.

Baca juga : Ravindra: Program Makan Siang Gratis Sejahterakan Petani Dan Peternak Bogor

Bang Zaki mengatakan, kerja sama tersebut menguntungkan kedua belah pihak, dimana pemda mendapatkan aset tambahan dari pembangunan yang dilakukan Persita serta pajak hiburan. Begitu juga dengan Persita yang dapat menyewakan fasilitas dalam stadium untuk digunakan secara umum, sedangkan bagi perusahaan sponsor yakni Indofood dapat melakukan branding produknya.

Tidak berhenti sampai itu saja, langkah lain yang hendak dilakukan adalah pembuatan sports complex di kawasan Legok, dengan menawarkan lahan seluas 40 hektare (ha) kepada para investor asing. Dimana Walter Zenga selaku Vice President Persita menjadi wakil untuk menarik para investor luar.

"Itu konsep yang kita siapkan untuk mereka (perusahaan asing memiliki klub sepak bola) berinvestasi disini. Ada stadion, tapi juga ada GOR dan hotel bintang 3-4, bisa juga jika mereka mau bangun kawasan industri atau entertainment complex. Ini ada keuntungan buat kita, yaitu kerja sama dengan klub dunia, Persita otomatis akan terbangun dengan sendirinya," ujar Bang Zaki.

Menurut dia, hal-hal tersebut adalah langkah efektif bagi klub sepak bola dalam negeri untuk bisa lebih mandiri. Kemudian juga, untuk membentuk klub profesional, perlu pondasi finansial yang kuat, ini bisa diwujudkan salah satunya dengan melakukan initial public offer (IPO).

"Industri olahraga ini harus dibangun dengan perencanaan matang dan berbasis profit. Makanya saya berharap, tidak hanya 10 klub (IPO) sehingga bisa kokoh secara finansial," kata dia.

Baca juga : Lewat Program TJSL, PLN UIP Jawa Bagian Barat Latih UMKM Depok Naik Kelas

Dirinya menyampaikan, potensi olahraga Indonesia sangat besar, jadi mesti ada roadmap pembangunan industri sepak bola dalam negeri. Nantinya roadmap ini akan dijadikan buku panduan setiap PSSI tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

"Roadmap ini bukan sekadar program-program pembinaan saja, tapi juga terkait infrastruktur, suprastruktur (pengguna) dan SDM. Kita harus disiplin setelah roadmap ini disepakati. Hal ini yang harus dilakukan untuk pembangunan sepak bola Indonesia," jelas Bang Zaki.

Di Tangerang sendiri, Bang Zaki juga telah membangun sarana serta prasarana olahraga, seperti 29 stadion mini dan 12 GOR mini di setiap kecamatan. "Jadi selain 29 stadion mini, kita juga ada 12 GOR mini kecamatan yang akan kita bangun di 29 kecamatan. Jadi bukan cuma sepak bola, tapi cabor yang digemari masyarakat itu kita persiapkan. Ini (GOR) kan bisa multicabang, bulu tangkis, tenis meja dan bela diri," ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.