Dark/Light Mode

Hari Gizi Nasional 2024, Prof Tjandra: Isu Stunting Bisa Jadi Bahan Debat Capres

Kamis, 25 Januari 2024 17:19 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok pribadi)
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama memprediksi isu stunting bakal jadi bahan menarik di Debat Capres selanjutnya. Sebab hingga perayaan Hari Gizi Nasional ke 64 yang diperingati hari ini (25/1), Indonesia masih dihadapi oleh berbagai masalah gizi.

"Stunting juga menjadi perhatian para pimpinan politik, dan hampir pasti akan di singgung juga pada Debat Pasangan Calon Presiden pada 4 Februari mendatang," kata Prof Tjandra dalam keterangannya, Kamis (25/1).

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini menyebutkan setidaknya ada 10 rekomendasi yang dapat dilakukan oleh suatu negara dalam mengendalikan stunting. 

"Enam rekomendasi pertama adalah yang bersifat langsung di kesehatan di lapangan, sementara  rekomendasi-rekomendasi selanjutnya merupakan hal yang harus tersedia agar program kesehatan penanganan stunting berjalan baik," tuturnya.

Baca juga : Bamsoet Minta Mahasiswa Jadi Pemilih Cerdas

Berikut ini rincian 10 rekomendasi Prof Tjandra yang juga merujuk publikasi WHO dan UNICEF untuk pengendalian stunting:

1. Memperbaiki data dan pemahaman tentang stunting serta meningkatkan cakupan program pencegahannya,

2. Menetapkan kebijakan serta memperkuat intervensi tentang kesehatan dan gizi maternal, mulai dari sejak remaja putri,

3. Mengimplementasi intervensi untuk penerapan ASI eksklusif dan kebijakan penyertanya,

Baca juga : Kaesang Komentari Gimmick Gibran Saat Debat Cawapres

4. Memperkuat intervensi di masyarakat atau community-based intervention. Termasuk kegiatan higiene, sanitasi dan penyediaan air yakni water,  sanitation and hygiene-wash, meindungi anak dari penyakit diare, malaria, kecacingan serta gangguan lingkungan yang menyebabkan infeksi subklinis,

5. Memperbaiki dan memperluan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di seluruh pelosok negeri,

6. Ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai, tentu termasuk untuk penanggulangan stunting dari hulu ke hilir

7. Menjamin pasokan rantai pangan agar tersedia dan terjangkau oleh masyarakat di berbagai daerah, dari pertanian sampai ke piring masyarakat atau from farm to plate.

Baca juga : Sepanjang 2023, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Jadi Bandara Tersibuk AP1

8. Meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga untuk membeli bahan makanan yang diperlukan atau purchasing power.

9. Menjamin tingkat pendidikan remaja putri dan kaum wanita

10. Komitmen dan kepemimpinan politik atau political leadership yang berpihak pada kesehatan, khususnya pada kegiatan promotif dan preventif tanpa meninggalkan kegiatan kuratif rehabilitatif.

"Ke semuanya ini tentu perlu juga didukung oleh peran serta aktif masyarakat madani dan kita semua," pungkas Prof Tjandra.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.