Dark/Light Mode

Harlah Ke-101 NU

Kisah Jokowi Bangun UNU, Bisikin Sri Sultan Lalu Presiden UEA

Rabu, 31 Januari 2024 15:45 WIB
Presiden Jokowi di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. (Foto: YouTube/NU Online)
Presiden Jokowi di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. (Foto: YouTube/NU Online)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menceritakan kisahnya dalam membangun Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Eks mantan Walikota Solo itu mengatakan, pembangunan UNU itu dimulai dengan membisiki Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Presiden Uni Emirat Arab Syekh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. 

Kisah tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan pada peringatan Harlah Ke-101 NU sekaligus meresmikan gedung UNU, di Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). 

Jokowi mengisahkan, pembangunan UNU Yogyakarta itu dimulai setelah UNU ditetapkan sebagai lokomotif pendidikan tinggi NU. Langkah pertama pembangunan itu dimulai pada Agustus 2020 yaitu dengan menemui Sri Sultan. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku meminta lahan di Yogyakarta untuk dibangun kampus UNU Yogyakarta. 

Baca juga : Senafas Jokowi, Ganjar Bangun IKN Realisasikan Mimpi Besar Bung Karno

"Waktu peresmian airport baru di Yogyakarta, saya sampaikan matur (izin) ke Ngarso Dalem (Sri Sultan), apakah memungkinkan UNU Jogja diparingi (diberikan) lahan di Jalur Ring Road," kata Jokowi, disambut tawa dan senyum para undangan. 

Saat itu, kata Jokowi, Ngarso Dalem menjawab bahwa ada lahan di Jalur Ring Road Yogyakarta itu, tetapi kecil, sekitar 1 hektare saja.

"Ngarso Dalem, satu hektar gak papa. Ini memulai dulu kok, nanti diparingi yang lain," kata Jokowi merespons jawaban Sri Sultan. 

Baca juga : Dolar Hampir 16 Ribu, Jokowi Panggil Sri Mulyani

Setelah kepastian lahan diperoleh, Jokowi langsung menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Tjahjanto untuk menyiapkan anggaran pembangunan UNU Yogyakarta. "Karena lahannya terbatas, pembangunannya ke atas," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu. 

Jokowi pun meminta pembangunan gedung UNU harus sembilan lantai. "Kita tahu semuanya NU itu sembilan bintang, NU itu Walisongo. Cocok semuanya, bangun," ujarnya, sambil tersenyum. 

Setelah itu, Jokowi lanjut menemui Presiden UEA Syekh Mohammed bin Zayed al Nahyan. Ia membisiki Syekh Al Nahyan, Indonesia juga menginginkan kampus yang fokus pada pengembangan Artificial Intelligence, sebagaimana yang dimiliki UEA. "Apakah memungkinkan untuk bisa dihubungkan universitas MBZ di Uni Emirat Arab dengan yang di Indonesia," katanya.

Baca juga : Bantah Mega-Jokowi Renggang, Hasto: Lihatlah Politik Dari Hubungan Batin

 Gayung bersambut. Syekh Al Nahyan pun sangat menyambut baik rencana tersebut dan bersedia membantu pembangunan kampus. "Saya pikir hanya dibantu masalah perkuliahannya saja, tetapi juga dibantu segedung-gedungnya," kata Jokowi, yang langsung disambut tepuk tangan. 

Karena itu, lanjut Jokowi, bakal segera dibangun satu gedung lagi setinggi sembilan lantai juga. Kemudian, hal yang lebih penting dari gedung adalah bantuan beasiswa dan dosen untuk riset di bidang strategis, yaitu masyarakat masa depan dan juga bioteknologi serta Artificial Intelligence.

"Ilmu ini perlu harus kita juga ketahui, kita punya basic di sini," katanya. Bahkan, universitas besar belum tentu memiliki studi baru ini. Namun, UNU Yogyakarta yang dimiliki PBNU telah melakukan terobosan besar, lompatan jauh ke depan dan memiliki studi mengenai ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.