Dark/Light Mode

Antisipasi Pandemi Baru

Pesan Prof Tjandra Ke Capres: Ketahanan Kesehatan Kita Harus Mumpuni

Jumat, 2 Februari 2024 23:00 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Pribadi)
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama berharap Debat Capres terakhir, Minggu (4/2) malam nanti akan lebih banyak membahas masalah ketahanan kesehatan. Karena menurutnya, ketahanan kesehatan harus mumpuni untuk mengatasi potensi terjadinya pandemi baru.

"Usulan saya agar debat kelima ini akan mengangkat tema kesehatan yang sifatnya strategis dan benar-benar dapat meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Tidak hanya bicara tentang satu atau beberapa penyakit dan masalah kesehatan tertentu semata," kata Prof Tjandra dalam keterangannya kepada RM.ID, Jumat (2/2).

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini juga menekankan bahwa situasi sehat bukan hanya menyembuhkan orang yang sudah jatuh sakit. Akan tetapi ada yang jauh lebih penting dari itu, yakni memastikan masyarakat yang sehat dapat terjaga kesehatannya. 

"Program kesehatan bukan hanya menyembuhkan yang sudah sakit, jauh lebih luas dari itu," terangnya.

Baca juga : Kepada Media Asing, Prabowo Bicara Perkuat Pertahanan dan Hapus Kemiskinan

Ia berharap para capres lebih mengutamakan program kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Seperti memastikan hidup bersih dan sehat secara konsisten.

"Sebagai contohnya saja, membangun jamban di desa dapat punya peran sama pentingnya dengan mengadakan alat CT Scan di kota besar," imbuh Prof Tjandra.

Secara umum, sebutnya ada lima aspek mendasar tentang kesehatan, yang diharapkan bisa menjadi materi debat capres nanti. 

Pertama, menjaga yang sehat untuk tetap sehat. Kedua, mencegah supaya yang sehat jangan sampai jatuh sakit. Ketiga, mendeteksi sejak amat dini kalau-kalau ada gangguan kesehatan. Keempat, tersedia pelayanan kesehatan untuk menangani mereka yang sudah jatuh sakit. Dan kelima, menjaga ketahanan kesehatan bangsa atau national health security.

Baca juga : Capres-Cawapres Perlu Tahu! Prof Tjandra Paparkan Program 5 P Yang Diusung WHO

"Agar kita siap dan resilien menghadapi berbagai kemungkinan wabah, pandemi dan masalah kesehatan besar di tahun-tahun mendatang," tuturnya.

Lebih jauh, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini juga merinci tujuh pendekatan kunci untuk meningkatkan kesehatan bangsa.

Ketujuh kunci itu antara lain; pertama, penerapan program promotif dan preventif sebagai prioritas utama. Kedua, sediakan sarana hidup sehat, termasuk gizi, aktivitas fisik, dan pengendalian pencemaran. Ketiga, pentingnya pembangunan berwawasan kesehatan dan keempat, pentingnya deteksi dini melalui surveilans dan pemeriksaan kesehatan berkala di seluruh negeri.

Tiga poin terakhir, menurut Prof Tjandra adalah memastikan pengobatan yang baik dengan konsep Universal Health Coverage (UHC), kemudian menerapkan pelayanan kesehatan primer (PHC) di seluruh negeri, termasuk daerah terpencil dan kepulauan. Terakhir, persiapkan ketahanan kesehatan yang mumpuni untuk menghadapi pandemi dan masalah kesehatan masa depan.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Warga Disabilitas

"Kita tahu bahwa akan ada pandemi lagi di masa datang, hanya kita tidak tahu kapan terjadinya dan penyakit apa yang ada menjadi pencetusnya," tandasnya.

Di akhir pandangannya, Prof Tjandra juga menyebut tiga komponen penting dalam suksesnya program kesehatan di Indonesia. Pertama, komitmen politik. Kedua, dukungan anggaran. Dan ketiga, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

"SDM kesehatan yang mumpuni dan melayani dengan hati," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.