Dark/Light Mode

Capres-Cawapres Perlu Tahu! Prof Tjandra Paparkan Program 5 P Yang Diusung WHO

Selasa, 23 Januari 2024 21:36 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama.

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan pentingnya program 5 P yang diusung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam mendukung kesehatan masyarakat. 

Pernyataan ini disampaikan Prof Tjandra setelah WHO memulai pertemuan tahunannya, yakni WHO Executive Board 154th session, di Jenewa, kemarin, Senin (22/1). 

Prof Tjandra, yang juga pernah bekerja di WHO ini menyoroti agenda utama pertemuan tersebut, yaitu membahas General Programme of Work (GPW) yang ke 14. 

Ia menyebutkan, ada tiga prioritas utama WHO saat ini, yaitu: masyarakat yang lebih sehat (healthier populations), cakupan kesehatan untuk semua (universal health coverage) dan kesiapan darurat menghadapi pandemi (emergency preparedness and response).

Baca juga : Ke Capres-Cawapres, KPK Blak-blakan Korupsi Masih Marak Bahkan Tak Lagi Tabu

Menurutnya, tujuan utama GPW 14 WHO inu amatlah mulia. Yaitu untuk mempromosikan, memberi pelayanan serta melindungi kesehatan dan kesejahteraan umat manusia, dimanapun berada.

"Untuk skala Indonesia tentu perlu jadi perhatian utama para paslon Presiden dan Wakil Presiden kita," kata Prof Tjandra dalam keterangannya kepada RM.ID, Selasa (22/1).

Ia merinci program 5 P WHO yang penting untuk diketahui oleh seluruh kontestan Pilpres 2024. P pertama terangnya, adalah promoting health. Yaitu program yang menekankan pada promosi kesehatan dan pentingnya menjaga hidup sehat, bukan hanya mengobati penyakit. 

Promoting health ini berupa pengendalian rokok, termasuk elektronik dan alkohol, makanan sehat, penggunaan air susu ibu, minuman berpemanis dalam kemasan, aktifitas fisik, keselamatan di jalan raya, lingkungan hidup, perubahan iklim, serta konsep satu kesehatan atau One Health yang meliputi kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan.

Baca juga : Relawan Aksi Sahabat Gibran Gelar Simulasi Program Makan Siang Gratis Di Semarang

Lalu, P kedua, kata Prof Tjandra adalah provide health. Yakni penyediaan pelayanan kesehatan yang mencakup universal health coverage, berupa pelayanan kesehatan esensial yang bermutu tanpa membebani secara finansial.

P ke dua ini, sebutnya mencakup fasilitas pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dan sediaan farmasi. Bahkan disinggung juga obat tradisional seperti potensi jamu yang ada di Indonesia.

"Aspek yang amat penting pula dalam P ke dua ini adalah pengendalian penyakit menular dan tidak menular, sesuatu yang belum optimal di negara kita dan masih banyak yang perlu dilakukan dan dijadikan program kerja para paslon pemimpin bangsa," ingatnya.

P ketiga, lanjutnya adalah protecting health yang menitikberatkan pada perlindungan kesehatan dan kesiapan terhadap masalah kesehatan seperti bencana alam, perang dan pandemi. Termasuk ketersediaan obat dan vaksin.

Baca juga : Relawan Aksi Sahabat Gibran Gelar Simulasikan Program Makan Siang Gratis di Semarang

"WHO minggu yang lalu bahkan baru meluncurkan Health Emergency Appeal, dan sesuatu yang juga perlu dipertimbangkan para paslon kita," lanjutnya.

P keempat adalah power. Yakni kekuatan dalam kesehatan yang meliputi perkembangan sains, riset, teknologi digital, serta data dan komunikasi. 

"Karena hanya dengan data ilmiah yang tepat maka program dapat dilakukan dengan berhasil baik," tuturnya.

Terakhir, P kelima, tutup Prof Tjandra adalah performing for health. Program ini pada dasarnya bertujuan untuk memastikan sistem dan manajemen kesehatan dilakukan dengan baik. "Oleh WHO dan tentu juga di negara kita," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.