Dark/Light Mode

Pangkogabwilhan III Ultimatum KKB Papua Segera Bebaskan Pilot Susi Air

Senin, 1 April 2024 17:25 WIB
Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon. (Foto: Istimewa)
Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan) Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon kembali menunjukkan sikap tegasnya kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Richard tak segan mengultimatum KKB untuk segera melepaskan pilot Susi Air, Capt Philips Mark Marthens.

"Segera lepaskan pilot Philips Mark Marthens. Penawanan pilot ini justru sangat menghambat transportasi masyarakat OAP (orang asli Papua) termasuk suplai logistik, khususnya distrik terisolir," ujar Richard, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (1/4).

Jenderal tiga bintang ini juga meminta KKB menghentikan penyerangan terhadap warga sipil. "Hentikan pembantaian terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa dan berhenti memanfaatkan mama-mama, serta anak-anak kecil sebagai pendukung operasi KKB tersebut," tambahnya.

Baca juga : Banyak Dikeluhkan, Mendag Segera Bahas Evaluasi Aturan Impor

Terakhir, mantan Danjen Kopassus itu mengultimatum KKB untuk berhenti menyerang aparat. "Saya tegaskan kembali agar KKB mengindahkan apa yang saya sampaikan tersebut, demi terwujudnya tanah Papua sebagai surga dunia yang indah, damai dan maju," kata Richard.

Seperti diketahui, sejak Juli 2023, Richard diangkat sebagai Pangkogabwilhan III. Pangkogabwilhan III bermarkas di Timika, Papua, dan bertugas membawahi wilayah Kepulauan Maluku dan Papua.

Tugas utama Pangkogabwilhan adalah menyelenggarakan perencanaan, penyusunan dan penyelenggaraan operasi tingkat tastis maupun strategis dalam bentuk operasi gabungan dalam pertahanan negara di wilayahnya.

Baca juga : Terima Kunjungan Polisi Selandia Baru, Satgas Beberkan Strategi Pembebasan Pilot Susi Air

KKB, lanjut Richard, juga tak henti-hentinya mengganggu dan menyerang aparat yang sedang bertugas di tanah Papua. Hal ini membuat situasi di Papua tak kondusif dan sangat menghambat proses pembangunan untuk kemajuan Papua.

"Rekam jejak kejahatan dan kebiadaban KKB yang tidak berperikemanusiaan sudah tergambarkan dengan jelas. Mulai pembantaian terhadap masyarakat Orang Asli Papua (OAP) maupun masyarakat pendatang yang tidak berdosa serta terhadap aparat yang bertugas membantu masyarakat," tegasnya.

"Bahkan KKB dengan kejamnya menyandera Pilot Susi Air Philips Mark Marthens Warga Negara Selandia Baru yang sudah lebih setahun ini sebagai tawanannya," imbuhnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.