Dark/Light Mode

Barikade 98 Nilai Wacana Presidential Club Hanya Gimmick Politik

Rabu, 8 Mei 2024 15:14 WIB
Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade 98) Benny Ramdhani saat acara halal bihalal di Cikini, Jakarta Pusat (7/5/2024). Foto: Istimewa
Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade 98) Benny Ramdhani saat acara halal bihalal di Cikini, Jakarta Pusat (7/5/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembentukan Presidential Club yang diusulkan Presiden terpilih Prabowo Subianto dianggap hanya sebagai gimmick politik. Bahkan, wacana ini bentuk ketidakpercayaan diri sang presiden terpilih atas kemenangannya pada Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade 98) Benny Ramdhani usai menggelar acara halal bihalal di Cikini, Jakarta Pusat (7/5/2024).

Hadir dalam kesempatan ini, Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso.

Baca juga : Prabowo-Gibran Mulai Bahas Kementerian Urusan Maksi Gratis

"Tadi juga ditanyain soal wacana Presidential Club, kayaknya ini gimmick dan bentuk ketidakpercayaan Prabowo menang dalam Pilpres 2024 kemarin," kata Benny kepada wartawan.

Wakil Ketua Umum Partai Hanura itu menyarankan, lebih baik Prabowo membentuk Indonesia Lawyers Club ketimbang Presidential Club. Sebab hal tersebut lebih menghibur rakyat Indonesia.

"Sebenarnya yang lebih hebat, yang harusnya kita dorong itu Indonesia Lawyers Club daripada Presidential Club. Itu lebih lucu-lucuan artinya ini hanya lucu-lucuan" ujarnya.

Baca juga : Presidential Club Tanpa Megawati

Selain itu, lanjut Benny, wacana Presidential Club ini ingin mempertotonkan ke publik seolah-olah semua mantan Presiden RI bersatu mendukung hasil Pemilu 2024. Padahal, berada di luar Pemerintahan menjadi penyimbang dan mengkritisi, sama terhormatnya.

"Seakan semua mantan Presiden kita kompak dan bersatu mendukung hasil Pemilu dan Pemerintah ke depan. Nanti juga cakar-cakaran urus kekuasaan. Karenanya tak akan selesai di Presidential Club pasti selesai di Indonesia Lawyers Club," kelakar Benny.

Di tempat yang sama, mantan calon presiden Ganjar Pranowo menegaskan, akan menjadi oposisi sejati di Pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.

Baca juga : 2 Hari Lagi, AC Milan Umumkan Pelatih Pengganti Pioli

"Saya tegaskan sikap saya tidak akan ada di dalam pemerintahan, ini bentuk penghargaan kepada rakyat dan partai saya, tidak berada dalam Pemerintahan selanjutnya," ujarnya.

Ganjar juga menyoroti rencana penambahan nomenklatur kementrian di Pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia menilai, penambahan lembaga kementrian tersebut bukan solusi menyelesaikan persoalan bangsa.

"Apalagi jika konteksnya penambahan kursi ini bagi-bagi kue itu saya rasa tidak wajar ya. Sudah keluar dari spirit perjuangan pembangunan bangsa Indonesia oleh para pejuang-pejuang bangsa kita," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.