Dark/Light Mode

Atur Jadwal Ke Sumatra Barat, Jokowi Gercep Tangani Bencana Banjir Lahar Dingin

Selasa, 14 Mei 2024 14:46 WIB
Presiden Jokowi saat berkunjung ke Rumah Sakit Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa, (14/5). Foto: BPMI
Presiden Jokowi saat berkunjung ke Rumah Sakit Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa, (14/5). Foto: BPMI

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi gerak cepat (gercep) merespons bencana banjir lahar dingin yang melanda Sumatra Barat (Sumbar).

Ia menyampaikan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah diminta untuk segera menuju daerah terdampak guna mengoordinasikan bantuan dan pemulihan. Kepala Negara juga terus mengikuti perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar ini.

"Saya telah memerintahkan Kepala BNPB untuk langsung ke sana dan sudah sampai ke sana," kata Presiden Jokowi saat berkunjung ke Rumah Sakit Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa, (14/5).

Baca juga : Soal Kaesang Jadi Cawalkot Bekasi, Jokowi: Tanyakan Langsung Ke PSI

Mantan Wali Kota Solo ini juga mengaku ingin segera ke Sumbar untuk melihat langsung respons yang diberikan dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak. 

Namun, kunjungan Presiden Jokowi ke Sumber masih diatur jadwalnnya. Selain itu, kondisi infrastruktur yang terdampak oleh bencana, termasuk beberapa jalan masih tertutup longsor.

"Nanti kalau waktunya sudah ketemu saya akan berkunjung ke Sumatra Barat dalam rangka memberikan bantuan dan memberikan solusi bagi yang terdampak," jelasnya.

Baca juga : Tabungan Menipis, Main Sinetron Lagi

Banjir lahar dingin yang melanda Sumatra Barat terjadi pada Sabtu (11/05) malam akibat hujan intensitas tinggi di hulu Gunung Marapi. Empat kabupaten terdampak cukup parah, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

Menurut BNPB per 14 Mei 2024 pukul 06.35 WIB, korban jiwa mencapai 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, dan 3.396 jiwa mengungsi. Rinciannya adalah Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, dan Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.

"Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari korban yang masih hilang, alat berat harus masuk secepat mungkin karena Basarnas punya golden time di 6×24 jam," ujar Kepala BNPB Suharyanto.

Baca juga : Banteng Terancam Ditinggal Sendirian

"Kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan," lanjutnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.