Dark/Light Mode

Iran-Israel Memanas, Jokowi Berikan Dua Arahan Untuk Menlu Retno

Selasa, 16 April 2024 13:32 WIB
Menlu Retno Marsudi usai rapat terbatas di Istana, Jakarta, Selasa (16/4/2024). (Foto: RM.id/UMM).
Menlu Retno Marsudi usai rapat terbatas di Istana, Jakarta, Selasa (16/4/2024). (Foto: RM.id/UMM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memulai hari pertamanya bekerja setelah libur Lebaran dengan mengadakan rapat mendesak bersama para menteri kabinetnya, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/4/2024). Rapat terbatas ini membahas perkembangan konflik terkini antara Iran dan Israel serta mencari solusi atas peran Indonesia dalam mendukung stabilitas regional.

Dalam rapat tersebut, Jokowi menekankan pentingnya Indonesia untuk aktif dalam diplomasi perdamaian sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai rapat. 

"Kita yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapapun. Oleh karena itu, upaya diplomatik perlu dilakukan oleh semua pihak termasuk oleh Indonesia," kata Retno ditemui di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Baca juga : Iran-Israel Perang, Ongkos Logistik Terancam Naik

Dikatakan Retno, terdapat dua pesan yang disampaikan Jokowi dalam menyikapi tensi geopolitik yang memanas di Timteng. 

"Pesan Bapak Presiden tadi dua, yaitu tolong terus lakukan upaya diplomatik agar pihak-pihak terkait menahan diri dan dapat menghindari eskalasi," ungkap Retno. 

Sejalan dengan arahan Presiden, Retno menyebut Pemerintah dan pihak terkait sudah mulai menghitung dampak yang ditimbulkan jika terjadi eskalasi. 

Baca juga : Urai Kemacetan, Polri Terapkan One Way Arah Puncak Ke Jakarta

"(Dihitung) dampaknya seperti apa terhadap masing-masing negara, baik harga minyak, harga kebutuhan yang lain, maupun nilai tukar dolar dan sebagainya," ungkap dia. 

Senada, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan arahan dari Jokowi adalah bagaimana melihat skenario yang mungkin terjadi. Juga, kesiapan mengambil alternatif untuk bisa meredam dampak yang ditimbulkan.

"Kargo-kargo yang berada di Terusan Suez, Selat Hormuz, itu kan bisa terganggu. Kalau itu terganggu, pasti suplai terganggu ini yang bisa menyebabkan kekurangan produksi, biaya logistik naik, minyak naik," jelas Arifin Tasrif. 

Baca juga : Iran Serang Israel, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan Darurat Hari Ini

Sedangkan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap semua pihak menahan diri. Jangan sampai situasi geopolitik di Timteng menyambar ke mana-mana. "Pada prinsipnya deeskalasi atau menahan diri adalah satu hal yang sangat penting terutama negara yang terlibat di sana," terang Airlangga. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.