Dark/Light Mode

Pilkada Sumatera Utara

Golkar-Gerindra Sakit Hati Edy Rahmayadi Di-blacklist

Rabu, 27 Maret 2024 07:20 WIB
Sekretaris DPD I Golkar Sumut, Ilhamsyah
Sekretaris DPD I Golkar Sumut, Ilhamsyah

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Golkar dan Partai Gerindra mem-blacklist Edy Rahmayadi dari bursa pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) 2024. Kedua partai tersebut merasa sakit hati dengan sikap Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu.

SEKRETARIS DPD I Golkar Sumut, Ilhamsyah mengata­kan, ucapan Edy Rahmayadi di kala masih menjabat Gubernur periode2018-2023 telah melukai kader Partai Golkar. Ilhamsyah tidak ingin kader Golkar tambah tersakiti karena kembali mengusung Edy Rahmayadi.

“Apa yang dilakukan beliau (Edy) yang lalu, bagaimana menjadikan warna dan lambang partai itu sangat menyakitkan kami,” ujar Ilham-sapaan akrab­nya, Selasa (26/3/2024).

Ilhamsyah mengatakan, untuk Pilgub November 2024, Partai Golkar tidak akan mencalonkan Edy Rahmayadi lagi. Kata dia, DPP Partai Golkar telah mengeluarkan surat tugas kepada Bobby Afif Nasution dan Musa Rajekshah sebagai bakal calon Gubernur Sumut.

“Kedua nama tersebut akan dibahas lagi dan akan diputuskan oleh DPP Partai Golkar. Kalau mendukung Edy Rahmayadi sudah pasti tidak,” tegas anggota DPRD Kota Medan ini.

Baca juga : Bongkar Sampai Akar-akarnya

Senada, Sekretaris DPD Gerindra Sumut Sugiat Santoso mengatakan, partainya juga sakit hati terhadap sikap Edy Rahmayadi. Lantaran, Edy mendukung pasangan Anies-Muhaimin pada pemilihan presiden (Pilpres) 14 Februari lalu.

“Berkaca pada Pilpres yang lalu, kita melihat Pak Edy seringmelontarkan pernyataan-pernyataan yang mengkritik Pak Prabowo. Dia juga sesumbar mengalahkan Pak Prabowo di Sumut hingga 70 persen,” kata Sugiat.

Maka, lanjut Sugiat, Gerindra Sumut tidak memasukkan Edy Rahmayadi dalam bursa kandidatcalon gubernur Sumut yang akan didukung Gerindra. “Pasti tidak kita dukung lagi di Pilgub nanti,” tegasnya.

Untuk nama-nama kandidatyang akan didukung, kata Sugiat, sampai saat ini yang su­dah ditabulasi adalah kader-kaderGerindra. Nama-nama itu nantinya akan dikirim ke DPP Gerindra sebagai rekomendasi.

“Nanti akan diputus oleh DPP Gerindra. Kami tentu akan nurut apa perintah DPP terkait siapa calon yang akan didukung,” katanya.

Baca juga : Kinerja PTPP Cs Siap Ngacir

Sementara itu, PDI Perjuangan memberikan kesempatan bagi Edy Rahmayadi untuk menda­patkan dukungan dalam Pilgub Sumut 2024. Syaratnya, kata dia, Edy harus menjadi kader Banteng terlebih dahulu.

“Dukungan bagi Edy Rahmayadi dari PDI Perjuangan masih sangat terbuka. Mendaftar saja sebagai kader,” terang Pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut, Sutrisno Pangaribuan.

Dia mengatakan, kebijakan mendukung kader-kader partai untuk maju dalam kontestasi politik sudah lama diterapkan di tubuh PDI Perjuangan. Bahkan, Sutrisno menyebutnya telah menjadi tradisi. “Kami telah la­ma jalankan, mendukung kader sendiri,” tandasnya.

Sedangkan PKS Sumut mengakubelum melakukan banyak persiapan menjelang Pilgub Sumut 2024. PKS masih membuka peluang untuk mendukung siapa saja figur yang akan maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.

Termasuk, 3 orang yang diisukan kuat maju yakni eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, eks Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (Ijeck), dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Baca juga : Industri Mamin Moncer

“Semua peluang memung­kinkan. Kami belum sama sekali menjalin komunikasi politik terkait dengan Pilkada, kepada parpol tertentu ataupun bakal calon,” kata Ketua DPW PKS Sumut Salman Alfarisi, Senin (25/3/2024).

Meski begitu, kata dia, bila di­lihat soal kedekatan, sebenarnya PKS Sumut lebih condong ke Edy Rahmayadi. Sebab, Edy merupakan Ketua Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sumut pada Pilpres lalu.

“Kalau kita lihat bursa Pilgub balonnya ada Edy, Ijeck, Bobby. Kalau dilihat dari perjuangan di Pilpres ya tentunya PKS lebih dekat ke Pak Edy dari situ,” jelas dia.

Salman menegaskan, kedeka­tan tersebut tidak bisa ditafsirkan sebagai dukungan PKS kepada Edy Rahmayadi. Dia menegas­kan, hingga sekarang ini PKS masih menjaring calon-calon pemimpin daerah terbaik.

“Tapi terus terang, kita kan Pilkada beda dengan Pilpres. Tentunya PKS ingin membuka komu­nikasi lebih luas dengan berbagai pihak. Mudah mudahan banyak alternatif yang bisa kita sajikan ke masyarakat,” jelas dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.