Dark/Light Mode

Membentuk Budaya Literasi dengan Kesadaran Membaca

Senin, 20 Mei 2024 16:07 WIB
Kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, di Serang, Banten, Senin (20/5). (Foto: Perpusnas)
Kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, di Serang, Banten, Senin (20/5). (Foto: Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Yang pertama harus ditumbuhkan dalam membentuk budaya literasi adalah membangun kesadaran. Dari kesadaran akan timbul dorongan untuk mau membaca, menambah referensi pengetahuan, penguasaan teknologi, hingga kecakapan hidup.

"Dengan referensi pengetahuan yang baik, siapa pun tidak mudah terkena adu domba," ujar Kepala Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Assalamiyah, Serang, Ukun Kurnia, di hadapan para mahasiswa pada kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, di Serang, Banten, Senin (20/5).

Dia menenangkan, literasi bukan sekadar bisa membaca, tapi proses bertukar pikir, pengalaman, penguasaan teknologi, dan penguatan ekosistem pengetahuan.

Baca juga : Islam Penuh Toleransi dengan Nilai Rahmatan Lil Alamin

Di acara yang sama, Anggota Komisi X DPR Iip Miftahul Khoiry menegaskan pentingnya literasi sebagai upaya membangun manusia berkualitas.

"Mahasiswa jangan anggap sepele pengetahuan. Tanpa pengetahuan kita akan terus terjebak dalam kondisi keterbelakangan sehingga sulit untuk menjadi bangsa yang maju," tegas Iip.

Mahasiswa sebagai puncak tertinggi dengan status 'maha'-nya harus senantiasa membiasakan diri dengan aktivitas membaca. Tanpa kebiasaan membaca yang kuat, akan sulit mengharapkan inovasi, imajinasi, dan kreativitas muncul.

Baca juga : Pemberangkatan Calhaj, Dirjen Imigrasi Pastikan Makkah Route Di 3 Bandara Lancar

"Lingkungan kampus harus dibangun untuk mendukung ekosistem atau gerakan literasi yang baik. Ini syarat yang wajib dimiliki kampus agar mampu menciptakan insan yang literat," ucap pendiri STAI Assalamiyah, Bazary Syam.

Undang-Undang Dasar 1945 sejak awal menyebutkan bahwa negara wajib untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas, sejahtera, bersatu, adil, dan makmur. Literasi menjadi jembatan menuju ke arah tersebut.

"Literasi diperoleh melalui pemahaman terhadap pengetahuan. Ada ungkapan, jika kamu mampu menguasai ilmu pengetahuan maka dunia kamu kuasai," ucap Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Abdullah Sanneng.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.