Dark/Light Mode

Soal Pemerintahan, Luhut Kasih Pesan Keras ke Presiden Terpilih

Sabtu, 4 Mei 2024 08:49 WIB
Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ulang tahun Luhut. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ulang tahun Luhut. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pesan keras kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, dalam membentuk kabinet nanti. Senior Prabowo di militer tersebut meminta juniornya itu, agar selektif dalam menyusun kabinet.

Pesan ini disampaikan Luhut saat mengisi acara “Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth”, di Jakarta, Jumat (3/4/2024). Politisi senior Partai Golkar menegaskan, Prabowo harus bisa memilih orang yang tepat untuk posisi yang tepat pula. Jangan sampai membawa orang "toxic" atau bermasalah ke dalam kabinet.

“Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” tegas Luhut.

Pesan ini disampaikan Luhut berdasarkan pengalaman dan pelajaran yang diperolehnya setelah bekerja hampir 10 tahun di pemerintahan Presiden Jokowi. Menurut Luhut, permasalahan yang dihadapi Pemerintah biasanya justru datang dari internal. Terutama di sektor regulasi-regulasi yang beririsan dengan kepentingan nasional.

Baca juga : Gibran Muda, Tapi Bijak

Berpijak pada pengalamannya itu, Luhut berpesan kepada Prabowo untuk lebih selektif dalam memilih menteri, agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. Sebab, membenahi kekacauan itu butuh waktu cukup lama dan berakibat molornya program strategis nasional. “Saya memperbaiki banyak permasalahan itu,” ungkap Luhut.

Selain urusan kabinet, Luhut juga menawarkan solusi yang diyakininya dapat mengatasi permasalahan regulasi tersebut. Yakni digitalisasi di semua lini pemerintahan.

Menurut Luhut, digitalisasi dapat menghemat energi, tenaga, uang, dan waktu saat melakukan suatu tugas. Bahkan, mampu menghadirkan transparansi, baik kepada internal Pemerintah maupun kepada publik.

Oleh karena itu, Luhut mendorong pemerintahan Prabowo-Gibran dapat memaksimalkan program digitalisasi di dalam sistem pemerintahan nanti. Dengan begitu, semua aturan yang dibuat Pemerintah dapat terintegrasi dengan baik serta meminimalisir adanya aturan yang tumpang tindih.

Baca juga : Terbang Bareng Ke Aceh, Anies-Imin Masih Mesra

Untuk melakukan hal ini, lanjut Luhut, memang tidak mudah. Pasti ada saja pihak-pihak tertentu yang menentang. Menurutnya, hal serupa juga pernah terjadi di Kabinet Presiden Jokowi, hingga berujung pada perombakan kabinet.

“Saya bilang ke Presiden, ‘Pak, kalau Bapak tidak mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini, kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini’,” ceritanya.

Luhut meyakini, jika kabinet diisi orang-orang yang tepat, semua program strategis Pemerintah dapat dieksekusi dengan baik. Sebaliknya, program itu bakal tertunda jika ada orang ‘toxic’ di dalam pemerintahan. Ia pun percaya, jika digitalisasi didukung oleh semua anggota kabinet pemerintahan Prabowo, Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045 dengan ekonomi terbesar peringkat empat di dunia.

Menanggapi masukan dari Luhut, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menerima dengan baik. Menurutnya, saran Luhut itu bertujuan untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Dasco mengatakan, semua saran yang masuk akan diterima untuk menjadi masukan ketika proses penyusunan kabinet berlangsung.

Baca juga : NasDem Masih Setia Tunggu Anies Maju Lagi

“Apa yang disampaikan menurut saya nggak ada masalah dan bisa jadi bahan pertimbangan juga oleh Pak Prabowo dalam nantinya menyusun kabinet Prabowo-Gibran," ucap Dasco, Jumat (3/5/2024).

Wakil Ketua DPR ini lalu menyinggung soal maraknya versi susunan kabinet palsu di media sosial. Dia memastikan, Prabowo belum menyusun kabinet. Saat ini, Prabowo masih menggodok nama-nama menteri maupun nomenklatur kementerian baru untuk mendukung programnya.

Dasco berharap, para pendukung Prabowo-Gibran untuk menunggu pengumuman resmi. Jangan sampai mereka termakan dengan berita bohong atau hoaks di media sosial. “Belum ada yang namanya versi kabinet yang dikeluarkan resmi Pak Prabowo. Sampai saat ini belum ada yang namanya fix penyusunan kabinet,” ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.