Dark/Light Mode

BUMDes Arya Kemuning Di Kuningan Jadi Lokomotif Ekonomi Desa

Kamis, 23 Mei 2024 20:54 WIB
BUMDes Arya Kemuning Di Kuningan Jadi Lokomotif Ekonomi Desa

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes menjadi instrumen penting dalam menggerakkan perekonomian pedesaan.

Selain sebagai salah satu sumber pendapatan asli desa (PADes), BUMDes juga dapat membuka lapangan kerja sekaligus sumber pendapatan warga setempat.

BUMDes Arya Kemuning yang berada di Desa Kaduela, Kabupaten Kuningan, menjadi salah satu contoh nyata soal peran penting keberadaan BUMDes dalam mendongkrak perekonomian desa.

Usaha utama BUMDes Arya Kemuning yakni pengelolaan destinasi wisata Telaga Biru Cicerem dan Kolam Renang Side Land.

Dua destinasi wisata tersebut berhasil menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara sekaligus destinasi unggulan di Kuningan.

Dari pengelolaan destinasi wisata, BUMDes Arya Kemuning mampu membuka lapangan kerja yang cukup luas.

Baca juga : Persib Siap Ambil Keuntungan Di Leg Pertama Championship Series

Ada sekitar 230 masyarakat setempat yang bekerja di dua destinasi wisata tersebut.

"Kita juga ingin bagaimana pemberdayaan masyarakat, ekonomi masyarakat, lebih banyak lagi dengan adanya wisata-wisata," kata Direktur BUMDes Arya Kemuning Iim Ibrahim.

Iim mengatakan, tenaga kerja yang di BUMDes Arya Kemuning, khususnya di wisata, yang berkecimpung di wisata ini, sekitar 230 orang. Terdiri dari pedagang, fotografer, petugas-petugas parkir.

"Ya Alhamdulillah, sangat membantu mereka," katanya 

Selain mengelola destinasi wisata, BUMDes Arya Kemuning memperluas unit usaha dengan membuat layanan simpan-pinjam.

Untuk mengoptimalkan usahanya tersebut, BUMDes Arya Kemuning bekerja sama dengan beberapa bank bjb dan BNI.

Baca juga : Moderasi Beragama Goes To Campus, Kemenag: Kearifan Lokal Perkuat Ekonomi Umat

Menurut Iim, unit usaha tersebut tidak hanya memberikan akses permodalan dan perbankan, tetapi juga memberantas pinjaman online maupun rentenir di Desa Kaduela, Kabupaten Kuningan.

"Kami berupaya mengatasi bank emok, pinjol, di masyarakat dengan bukti nyata. Kami memberikan pinjaman terhadap masyarakat dengan bunga rendah sebesar 1,5 persen," ucapnya.

Jika BUMDes bergerak cepat dalam mengelola berbagai lini usaha, kata Iim, membangun kemandirian desa bukan hal sulit.

BUMDes juga dapat menjadi tempat masyarakat setempat menggantungkan harapan dan melanjutkan kehidupan.

Salah satu karyawan BUMDes Arya Kemuning Diding Muhidin menilai bahwa BUMDes merupakan motor penggerak perekonomian desa.

Sebab, katanya, banyak masyarakat yang menaruh harapan kepada BUMDes sebagai sumber penghasilan.

Baca juga : Bahas Kerja Sama Dengan Jerman, Airlangga Paparkan Stabilnya Ekonomi Indonesia

Menurut Diding, keberadaan BUMDes juga dapat menarik minat generasi muda untuk tinggal di desa.

Selain mencari pendapatan, mereka dapat turut serta dalam membangun desa sekaligus menggali potensi-potensi desa.

“Saya di sini merasa bangga sekali dengan adanya BUMDes dan dengan adanya wisata Telaga Biru Cicerem, saya bisa bekerja di sini enggak jauh-jauh mencari pekerjaan," ucapnya.

"Jadi masyarakat bisa diberdayakan di sini, dari pekerja juga dari UMKM-nya, BUMDes selalu menjadi motor penggerak dari perekonomian desa. Alhamdulillah kami bersyukur dengan adanya BUMDes," imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.