Dark/Light Mode

Biaya Kuliah Mahal, Pemerintah Mulai Kaji Student Loan

Hati-hati, Mahasiswa Bisa Terjerat Utang

Jumat, 24 Mei 2024 07:25 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim (kanan) didampingi Sekjen Kemendikbudristek Suharti (kiri) mengikuti Rapat Kerja (Raker), dengan Komisi IX DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim (kanan) didampingi Sekjen Kemendikbudristek Suharti (kiri) mengikuti Rapat Kerja (Raker), dengan Komisi IX DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Polemik kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) membuat wacana student loan atau pinjaman untuk mahasiswa, kembali mencuat. Namun, sebagian pihak menilai program tersebut tidak menyelesaikan masalah, karena membebankan semua biaya kuliah kepada mahasiswa.

Wacana student loan mencuat dalam rapat antara Komisi X DPR dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Selasa (21/5/2024). Rapat tersebut antara lain membahas tentang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan UKT.

Nadiem mengatakan, rencana program student loan masih dibahas secara internal. Menurut dia, student loan membutuhkan pembahasan panjang, utamanaya dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca juga : PDIP-Bobby Akhirnya Beneran Pisah Jalan

“Belum ada keputusan detail yang bisa saya umumkan, baru tahapan diskusi,” ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Dia mengatakan, student loan masih jauh dari kata sepakat. Saat ini, opsi pinjaman itu masih berada di tahap diskusi inter­nal. “Butuh waktu lama untuk menggolkan usul tersebut,” imbuhnya.

Sementara, anggota Komisi IX DPR Andreas Hugo Pareira pesimistis pinjaman mahasiswa diberlakukan. Dia khawatir, opsi yang awalnya diharapkan mempermudah para mahasiswa dan orang tua, malah membuat mereka semakin sengsara.

Baca juga : Garuda Minta Tarif Pesawat Dievaluasi

Andreas mencontohkan kasus viral pada awal 2024, di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pihak kampus bekerja sama dengan pinjaman online (pinjol) Danacita untuk membantu pem­biayaan UKT mahasiswa.

“Kami telah menerima kabar, Kemendikbudristek tengah mempertimbangkan memben­tuk student loan. Saya ber­harap, Pemerintah berhati-hati menerbitkan pinjaman ini agar mahasiswa dan masyarakat tidak terjerat utang,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mendo­rong perbankan menyediakan student loan.

Baca juga : Luhut: Mereka Yang Bully Nggak Senang Kita Maju

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pihaknya mendorong lembaga keuangan, khususnya perbankan, menyediakan student loan yang murah, untuk menga­tasi masalahan biaya kuliah.

“Kami diskusi dengan peny­elenggara jasa keuangan, ayo dong dibuka student loan, den­gan skema yang lebih student friendly. Misalnya, bayarnya pas anaknya (sudah) kerja,” cetusnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.