Dark/Light Mode

Biaya Kuliah Mahal, Pemerintah Mulai Kaji Student Loan

Hati-hati, Mahasiswa Bisa Terjerat Utang

Jumat, 24 Mei 2024 07:25 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim (kanan) didampingi Sekjen Kemendikbudristek Suharti (kiri) mengikuti Rapat Kerja (Raker), dengan Komisi IX DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim (kanan) didampingi Sekjen Kemendikbudristek Suharti (kiri) mengikuti Rapat Kerja (Raker), dengan Komisi IX DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)

 Sebelumnya 
Wacana student loan juga ramai dibahas netizen di media sosial X. Akun @6363114d ber­harap, Pemerintah mengucur­kan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk pembiayaan pendidikan tinggi. Sebab, jumlah generasi muda Indonesia yang sampai di bang­ku kuliah, masih sangat sedikit.

Senada, akun @rotijamak­lima juga menyesalkan lahirnya wacana tersebut. Dia menilai, wa­cana itu tidak tepat di saat banyak rakyat miskin berusaha melepas­kan diri dari jeratan pinjol.

“Saat UKT naik tinggi, solusinya dikasih student loan. Ini sama saja mengarahkan atau menjerumuskan mahasiswa ke pinjol versi education. Padahal, pajak terus ditarikin, emang pa­jak rakyat cuma buat pejabat!” cetusnya.

Baca juga : PDIP-Bobby Akhirnya Beneran Pisah Jalan

Sementara, akun @eazybree­zylemon berharap, pemerintah mendorong lebih banyak genera­si muda, agar lebih bersemangat dalam menggapai pendidikan tinggi.

“Persentase warga yang ma­suk perguruan tinggi kecil, masih banyak narasi kuliah ng­gak guna, malah bikin wacana student loan. Pas lulus kuliah, sulit nyari kerja, dapat kerja tapi gajinya kecil, terus harus bayar pinjaman?” ulasnya.

Akun @famajiid meminta Pemerintah belajar dari penera­pan student loan di negara lain. Menurut dia, program itu telah melahirkan banyak masalah, dan berlangsung bertahun-tahun.

Baca juga : Garuda Minta Tarif Pesawat Dievaluasi

“Nggak cuma di Amerika. Teman saya di Kanada, pernah curhat kondisi serupa. Dia ter­jerat student loan hingga harus kerja 3 pekerjaan dalam satu waktu, selama bertahun-tahun, untuk membayar. Ketika lanjut S2 dengan beasiswa, dia juga harus kerja untuk bayar student loan. It’s stressful,” ungkapnya.

Akun @lukman_aryan­to mengusulkan, pihak per­guruan tinggi aktif membantu meringankan biaya kuliah.

“Kampus negeri punya banyak cara, solusi, untuk menunjang ke­giatan belajar mengajar, ketimbang pakai student loan. Misalnya, membangun relasi dengan para alumni yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar dengan berbasis value,” usulnya.

Baca juga : Luhut: Mereka Yang Bully Nggak Senang Kita Maju

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat, 24 Mei 2024 dengan judul Biaya Kuliah Mahal, Pemerintah Mulai Kaji Student Loan, Hati-hati, Mahasiswa Bisa Terjerat Utang

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.