Dark/Light Mode

Dilanda Anomali Iklim

Indonesia Bakal Alami Musim Kemarau Basah

Minggu, 26 Mei 2024 07:25 WIB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. (Foto: IG/dwikoritakarnawati)
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. (Foto: IG/dwikoritakarnawati)

 Sebelumnya 
“Probabilitas La Nina lemah hingga sedang terjadi selama musim kemarau. Namun, untuk mengetahui kenapa La Nina han­ya melanda sebagian Sumatra dan Kalimantan, masih butuh kajian. Kemungkinan karena daerah konvergensi antar-tropis atau ITCZ berada di utara ekua­tor,” urai dia.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) men­gatakan, pihaknya telah meny­iapkan pompanisasi atau proses mengairi lahan pertanian dengan cara memompa air dari sungai, sumur, atau sumber air lainnya, untuk daerah pertanian kering menghadapi musim kemarau.

“Bagi lahan pertanian di dae­rah daerah tadah hujan, daerah-daerah kering yang terkendala air sudah disiapkan pompanisasi,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan, Suwandi.

Baca juga : Rumah Dinas Camat Dan Lurah Jadi Sarang Tikus

Selain dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sam­bung dia, pompanisasi atau pemberian bantuan mesin pompa air untuk kelompok tani, juga dilakukan pemerin­tah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

“Sekitar 20 persen Dana Desa, dialokasikan untuk ketahanan pangan. Karenanya, sinergi atau saling mengisi di saat kemarau, diharapkan dapat membuat pet­ani tetap bisa berproduksi den­gan teknik budidaya hemat air, benih tahan kekeringan, dan air dengan pompa baik dari sungai maupun sumur yang disiapkan,” tutur Suwandi.

Di media sosial X, banyak netizen yang mengaku bingung dengan musim kemarau yang diiringi cuaca hujan. Sebab, di sejunlah negara, musim kemarau diperparah dengan cuaca panas dan kekeringan.

Baca juga : Atalanta Vs Torino, Misi Amankan Liga Champions

Akun @Lefocacce mengatakan, anomali iklim maupun cuaca sangat membingungkan. Karenanya, masyarakat harus bisa menyesuaikan diri dengan iklim dan cuaca. “Sekarang udah nggak ada lagi musim hujan atau kemarau. Kalau lagi El Nino ya kering terus, kalau lagi La Nina ya hujan terus,” ujarnya.

Akun @zuebex menyatakan, musim kemarau saat ini akan dibarengi dengan hujan. Bahkan, kata dia, tahun ini sebagian wilayah Indonesia tidak mengal­ami musim kemarau. “Wilayah ekuator sebelah utara diprediksi jauh lebih basah. Bahkan, dipre­diksi tanpa kemarau,” imbuh­nya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 26 Mei 2024 dengan judul Dilanda Anomali Iklim, Indonesia Bakal Alami Musim Kemarau Basah

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.