Dark/Light Mode

Pemerintah Daerah Diminta Terapkan Ekonomi Hijau

Rabu, 29 Mei 2024 20:25 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menghadiri pembukaan Plenary Session Crisis Management Conference (CMC) 2024 dengan tema "Strengthening Disaster Resilience in a Global City" di Ballroom Langham Hotel,  Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Crisis Management Conference merupakan jejaring internasional sebagai wadah bagi kota-kota dunia untuk mendiskusikan penanganan bencana.

Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Suhajar Diantoro saat menyampaikan kata pengantar di acara tersebut mengatakan bahwa perubahan iklim bukan lagi ancaman, melainkan keadaan faktual yang kini tengah terjadi.

"Jadi sesungguhnya perubahan iklim yang beberapa tahun lalu kita sebutkan, sesungguhnya kita sedang berada di dalamnya. Jadi bukan lagi merupakan ancaman, tapi kita sudah betul dalam perubahan itu," ujar Suhajar.

Ia mencontohkan, kejadian langka seperti tornado yang beberapa waktu lalu sempat menerjang Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, tidak terprediksikan sebelumnya.

Baca juga : Kementerian ESDM Serahkan 55 Lampu Tenaga Surya Terangi Wilayah Sumenep

"Kita menyaksikan banjir besar yang terjadi di Uni Emirat Arab, juga tulisan-tulisan yang kita baca mengatakan tak terprediksi dengan baik sebelumnya."

"Itu yang disebutkan tadi hati-hati ancaman perubahan iklim sudah nyata dan kita rasakan bahkan dirasakan semua negara di muka bumi," jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa suhu bumi yang semakin panas dan kekeringan bukan hanya terjadi di Indonesia.

Lebih lanjut, Suhajar mengungkap bahwa Kementerian Dalam Negeri RI pada Peringatan Hari Otda Ke-28 Tahun 2024 mengangkat tema “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Yang Sehat”.

Ditegaskan kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk membangun dan mempraktikkan ekonomi hijau dalam pembangunan berkelanjutan.

Baca juga : Jokowi Luncurkan Jalan Tol Digital Layanan Publik

Beberapa tahun ke depan, sambung Suhajar, seharusnya menjadi masa transisi dari ekonomi hijau menuju pembangunan berkelanjutan.

"Kita harus berani mulai meninggalkan investasi, aktivitas usaha dan infrastruktur berbasis ekonomi reguler yang selama ini kita pikul, kita banggakan, dan kita anggap terbaik di muka bumi," katanya.

"Hari ini kita harus mulai investasi, aktivitas usaha dan infrastruktur berbasis ekonomi hijau, industri hijau, dan sistem transportasi berbasis energi terbarukan adalah pilihan kebijakan kita. Hari ini industri rendah karbon adalah pilihan kebijakan kita, termasuk ekonomi sirkuler," tuturnya.

Di samping itu, Suhajar mengajak pemerintahan di daerah untuk mencermati gejala urbanisasi.

Ia berharap kepala daerah dapat mengelola urbanisasi dengan sebaik-baiknya.

Baca juga : Masyarakat Diminta Cerdas Tangkal Hoax di Pilkada Serentak

Menurutnya, orang dari desa ke kota jika dikelola dengan baik akan menjadi sumber tenaga kerja. Ia memaparkan bahwa urbanisasi di beberapa negara di Asia Timur bisa meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 2,3 persen.

Namun di Indonesia sendiri pengelolaan urbanisasi baru mampu meningkatkan PDB 1 persen.

"Berarti pengelolaan urbanisasi belum optimal. Siapapun menjadi pejabat di kota kita ditakdirkan untuk mengelola urbanisasi," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.