Dark/Light Mode

Pemerintah Genjot Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

Kebijakan Fiskal Jadi Fondasi Pembangunan

Selasa, 21 Mei 2024 07:00 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) bagi Rancangan APBN 2025 di Rapat Paripurna, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Dok. Kemenkeu
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) bagi Rancangan APBN 2025 di Rapat Paripurna, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Dok. Kemenkeu

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,1-5,5 Persen pada 2025. Target ini bisa tercapai dengan kerja keras dan komitmen bersama menjaga stabilitas ekonomi, serta melakukan terobosan kebijakan.

Hal itu dikatakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) bagi Rancangan APBN 2025 di Rapat Paripurna, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Baca juga : Gulkarmat Kewalahan Hadapi Si Jago Merah

“KEM-PPKF 2025 disusun pada masa transisi dari Pemerintahan saat ini untuk Pemerintahan selanjutnya. Kebijakan fiskal harus menjadi fondasi kuat bagi proses pembangunan secara berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Sri Mulyani.

Selain target pertumbuhan ekonomi tadi, asumsi dasar ekonomi makro tahun 2025 me­matok di antaranya, yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sebesar 6,9-7,3 persen.

Baca juga : City Torehkan Sejarah Baru

Sementara, dengan mencer­mati tensi geopolitik yang saat ini masih berlanjut, maka nilai tukar rupiah dipatok sekitar Rp 15.300-Rp 16.000 per dolar AS. Inflasi diprediksi berkisar 1,5-3,5 persen. Harga minyak mentah Indonesia berkisar di 75 dolar AS sampai 85 dolar AS per barel.

Lalu, lifting minyak diperki­rakan sebanyak 580.000-601.000 barel per hari, serta lifting gas diperkirakan 1.003.000 sampai 1.047.000 barel setara minyak per hari.

Baca juga : Verstappen Diibaratkan Usyk

Sri Mulyani mengungkapkan, Pemerintah juga menargetkan menekan angka kemiskinan antara 7-8 persen untuk sasaran pembangunan pada 2025.

Menurutnya, efektivitas kebi­jakan fiskal dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi, untuk meningkatkan kesejahteraan dilihat dari berbagai target tahun 2025. Yaitu penurunan tingkat pengangguran pada kisa­ran 4,5 persen hingga 5 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.