Dark/Light Mode

Kesaksian Bos Perusahaan Travel

SYL Masih Nunggak Biaya Kunker Ke Spanyol Rp 1 M

Kamis, 6 Juni 2024 06:10 WIB
Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian yang juga mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (5/6/2024). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian yang juga mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (5/6/2024). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menunggak biaya kunjungan kerja (kunker) ke Spanyol mencapai Rp 1 miliar.

Perusahaan travel kebingungan menagih jasa perjalanan ke luar negeri lantaran SYL dan sejumlah pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) ditetap­kan sebagai tersangka korupsi.

Pada sidang perkara SYL cs di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024, pemi­lik Suita Travel Harly Lafian dihadirkan sebagai saksi.

Harly mengemukakan, perusahaannya beberapa kali mengurus perjalanan dinas SYL dan peja­bat Kementan ke luar negeri.

Ketua majelis hakim Rianto Adam Pontoh lantas menggali soal ada biaya perjalanan rombongan SYL yang belum dibayar­kan alias menunggak.

Baca juga : Dinda Kirana, Sindir Mantan Yang Pamer Pacar Baru

“Mungkin ada ratusan juta, saya lupa nilainya. Kebanyakan orang (Kementan) yang saya hubungi tidak terima WA (WhatsApp) kami lagi, sepertinya putus hubungan,” ungkap Harly.

Meski lupa angka pastinya, Harly memastikan, semua tagi­han dari sudah diserahkan dalam bentuk nota atau kuitansi.

Harly mengutarakan, biasanya Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta menginfokan rombongan yang akan ikut perjalanan dinas ke luar negeri. Adapun pembayaran­nya bukan oleh Direktorat yang dipimpin Hatta.

Penagihan diajukan ke Sekretariat Jenderal maupun ke Direktorat Jenderal.”Apakah pernah ke Sekjen Pak Kasdi (Subagyono)?” korek hakim.

“Pernah, tapi saya tidak kenal Pak Kasdi. Cuma ditulis tagihan ke Sekjen,” tutur Harly.

Baca juga : Jokowi Makin Gaspol Di IKN

Hakim Pontoh makin penasa­ran. Ia meminta Harly mengingat-ingat lagi angka pasti tagi­han yang belum dibayarkan.

“Coba Saudara ingat-ingat bera­pa ratus juta lagi? lanjut hakim.

“Mungkin lebih dari Rp 1 miliar karena perjalanan terakhir belum dibayar,” ungkap Harly.

“Ke mana?” hakim penasaran.

“Terakhir itu kalau nggak salah ke Spanyol” sebut Harly.

Baca juga : Pilih Kang Emil Untuk Jakarta, Gerindra Salip Golkar

“Itu perjalanan dinas, jelas,” respons hakim, merujuk keterangan saksi-saksi sebelumnya.

Harly menambahkan, lawatan ke Spanyol itu adalah perjalanan dinas terakhir SYL. Pada kun­jungan itu, SYL juga didampingi istrinya, Ayunsri Harahap ber­sama sejumlah Direktur Jenderal Kementan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.