Dark/Light Mode

Mahfud Bicara Kasus Vina: Bukan Sekadar Unprofessional

Kamis, 13 Juni 2024 09:05 WIB
Pakar hukum tata negara Mahfud MD dalam podcast Terus Terang Mahfud MD di YouTube Mahfud MD Official, Selasa (11/06/2024). Foto: Istimewa
Pakar hukum tata negara Mahfud MD dalam podcast Terus Terang Mahfud MD di YouTube Mahfud MD Official, Selasa (11/06/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar hukum tata negara Mahfud MD, turut mengomentari kasus 'Vina' yang menjadi perhatian publik beberapa waktu terakhir. Walaupun tidak tahu secara persis, Mahfud mengatakan, konstruksi kasusnya dulu ada 10 atau 11 orang ditetapkan tersangka.

Lalu, ia menerangkan, sebanyak 10 atau 11 orang yang sudah dinyatakan sebagai tersangka diajukan ke pengadilan dan tentu ada berita acaranya. Sebanyak delapan orang sudah ditangkap, sedangkan tiga orang lainnya dinyatakan sebagai buronan.

Namun, sesudah tayang film Vina: Sebelum 7 Hari, tiga orang tersangka lainnya yang dinyatakan buron dan diumumkan secara resmi tiba-tiba dinyatakan salah sebut.

Dia menilai, ini bukan sekadar tindakan unprofessional, tapi memang ada permainan.

Baca juga : Asosiasi Tekstil Dan Alas Kaki Minta Aturan Relaksasi Impor Direvisi

"Beda loh, unprofessional itu mungkin ada orang yang kurang cakap, kurang hati-hati, itu tidak profesional. Tapi, kalau ada permainan untuk melindungi seseorang atau mendapat bayaran dari seseorang untuk mengaburkan kasus, itu sebenarnya sebuah permainan yang jahat. Nah, saya cenderung ini lebih dari unprofessional," kata Mahfud saat ditanya oleh host dalam podcast “Terus Terang Mahfud MD” di YouTube Mahfud MD Official, Selasa (11/06/2024).

Menko Polhukam periode 2019-2024 itu berpendapat, itu merupakan salah satu contoh hukum di Indonesia sering bisa dimain-mainkan. Dari puluhan ribu kasus hukum di Indonesia, terdapat beberapa penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

"Betapa hukum kita itu sering bisa dimain-mainkan, saya tidak ingin katakan selalu dimain-mainkan, tapi sangat sering dimain-mainkan kalau sudah menyangkut pejabat atau mungkin menyangkut duit," ujar Mahfud.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 itu merasa kasus 'Vina' memang ada permainan karena dulu sudah dihadirkan delapan orang tersangka. Bahkan, sudah ada yang dihukum penjara dan ada yang mendapat hukuman panjang seumur hidup.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Namun, tiga orang lain yang dulu sudah dinyatakan resmi sebagai buronan tersebut seakan dilupakan begitu saja selama delapan tahun terakhir. Kemudian, muncul lagi pencarian kepada buronan-buronan itu setelah tayangnya film Vina: Sebelum 7 Hari.

"Konyolnya lagi, padahal dulu resmi di dalam berita acara, resmi di dalam rilis yang diumumkan bahwa buron tiga orang, sekarang sudah mulai ketahuan ada dua masalah," kata Mahfud yang saat menjadi pejabat di pemerintahan berhasil mendorong terbongkarnya kasus Sambo.

Pertama, lanjut Mahfud, ada sosok Pegi yang ditangkap, tapi mulai muncul kesaksian kalau orangnya bukan itu. Dalam konferensi pers, Pegi sendiri mengaku tidak tahu dan semakin membuat ragu apakah benar dia orangnya atau dia sekadar kambing hitam.

"Kedua, yang dua orang buron ini kok sekarang, dibilang dulu salah sebut, mana ada orang sudah menyelidiki lama kok salah sebut, sehingga lalu dianggap tidak ada, hanya satu, hanya Pegi, Pegi itupun diragukan, ini carut marut hukum," ujar Mahfud.

Baca juga : Harapan Besar Kabinet Profesional

Mahfud MD banyak disebut dan dinanti untuk bicara karena selama beberapa tahun terakhir sering memberikan pandangannya, bahkan menjadi titik cerah atas kasus-kasus yang menjadi perhatian publik. Terutama, ketika menjadi Menkopolhukam.

"Saya ya sekarang bicara hal-hal seperti itu, di luar soal soal pemilihan, sudah malas saya, soal rekayasa politik, tapi kasus-kasus seperti ini yang saya katakan saya akan bicara terus terang karena tidak ada kaitan dengan kepentingan saya, ini kepentingan hukum," kata Mahfud yang sebelumnya menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo.

Mahfud turut berharap pemerintahan baru nanti yang dipimpin Prabowo Subianto bisa membereskan carut marut penegakan hukum yang terjadi di Indonesia. Ia menilai, langkah penyelesaian tidak akan merugikan, malah akan menguntungkan pemerintah.

Semua itu disampaikan Mahfud MD dalam podcast 'Terus Terang Mahfud MD' di kanal YouTube 'Mahfud MD Official' yang tayang setiap pekan. Di podcast Terus Terang, Mahfud MD memberikan pandangan terkini tentang berbagai agenda-agenda penting bangsa.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.