Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Plt Dirut Saja Nggak Cukup
Pastikan Keselamatan, Garuda Harus Segera Tunjuk Plt Direktur Teknik dan Plt Direktur Operasi
Minggu, 8 Desember 2019 14:52 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pasca terkuaknya kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam pesawat GA Airbus A330-900 NEO, yang datang dari Toulouse, Prancis, 11 November 2019, Kementerian BUMN mengambil langkah tegas.
Tanpa ampun, Menteri BUMN Erick Thohir pun mencopot seluruh jajaran direksi yang ada dalam daftar manifest tersebut. Yakni: I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara (Direktur Utama), Iwan Joeniarto (Direktur Teknik dan Layanan), Mohammad Iqbal (Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha), dan Heri Akhyar (Direktur Human Capital).
Apalagi, seluruh nama direksi itu sejatinya juga tidak mendapat izin dinas dari Kementerian BUMN.
Baca juga : Diganjar 2 Penghargaan, Pelindo lV Buktikan Pelayaran Dongkrak Perekonomian Sulawesi
Selanjutnya, Dewan Komisaris Garuda Indonesia mengangkat Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) merangkap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. DEKOM/SKEP/011/2019 pada Jumat (6/12).
Penetapan tersebut berlaku hingga dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dalam kondisi seperti ini, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menilai, penunjukan Plt Dirut saja tidak cukup. Garuda juga harus punya Plt Direktur Teknik dan Layanan serta Plt Direktur Operasi, sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan penerbangan. Sesuai UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
Baca juga : Bahayakan Keselamatan, Drone Dilarang Terbang Di Area Bandara
Untuk itu, Agus mengaku sudah menyampaikan langsung ke Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan agar segera menunjuk dua pejabat tersebut.
"Sebagai protes pribadi, saya membatalkan penerbangan saya dengan Garuda. Tidak ada yang boleh bermain-main dengan keselamatan penerbangan," tegasnya kepada RMco.id, Minggu (8/12).
"Saran saya, Menteri BUMN dan Kemenhub harus bekerja dan putuskan Plt DO (Director of Operation) dan DM (Director of Engineering and Services) secepatnya hari ini. Pemerintah harus segera mengambil sikap, untuk menjaga keselamatan penerbangan Garuda," imbuhnya. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya