Dark/Light Mode

Dituding Langgengkan Dinasti Politik

Gibran Tak Nyaman

Minggu, 8 Desember 2019 07:44 WIB
Gibran Rakabuming Raka (Foto: Twitter Gibran)
Gibran Rakabuming Raka (Foto: Twitter Gibran)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Gibran Rakabuming Raka  menjadi calon wali kota Solo dibayangi  isu tak sedap. Dia dituding sedang  melanggengkan dinasti politik. Putra  sulung Presiden Jokowi itu tak nyaman  mendapat kritikan tersebut.        

Tekad Gibran menjadi calon wali  kota Solo tampaknya sudah bulat.  Kamis besok, pengusaha katering ini  akan mendaftarkan diri sebagai bakal  calon wali kota Solo lewat DPD PDIP  Jawa Tengah.

Gibran awalnya mendaftar di DPC  PDIP Solo. Hanya saja, ditolak.  Pasalnya Ketua DPC PDIP Solo  FX Hadi Rudyatmo lebih memilih merekomendasikan Achmad Purnomo  dan Teguh Prakosa sebagai pasangan  yang akan diusung PDIP di Pilwakot  Solo. Tapi Gibran tak putus asa. Ia memutar otak mencari jalan lain.        

Gibran kemudian melakukan safari politik. Menemui Ketum PDIP  Megawati Soekarnoputri di Teuku  Umar dan menemui Gubernur Jateng  Ganjar Pranowo. Peluang pun terbuka.  Gibran akan mendaftar lewat DPD  PDIP Jateng pada Kamis besok. Para  relawan sudah siap mengantar ayah  Jan Ethes itu ke Semarang.        

Baca juga : Jokowi Apresiasi Bamsoet

Di tengah usaha itu, kritikan terhadap Gibran mulai bermunculan. Salah satunya, suami Selvi Ananda itu disebut  sedang melanggengkan dinasti politik.  Dinasti politik adalah istilah untuk menyebut perebutan kekuasaan secara turun  temurun di dalam kelompok keluarga.         

Gibran rupanya tak nyaman dengan  kritikan tersebut. Dia menegaskan  hanya mengikuti kontestasi politik.  “Nggak ada dinasti. Saya ini kan ikut  kontestasi, bisa menang bisa kalah.  Semuanya tergantung pilihan masyarakat. Nggak ada dinasti,” kata Gibran  kepada di Jakarta, kemarin.        

Dia menegaskan, niatnya ingin menjadi calon wali kota Solo lantaran ingin  memberikan kontribusi membangun kota kelahirannya. Gibran sendiri sudah bertemu dengan sejumlah pihak untuk menyampaikan niatnya itu. “Saya rasa ini momen yang pas untuk  saya. Saya ingin menyumbangkan (potensi) diri saya untuk kota kelahiran  saya. Gitu aja,” ujarnya.      

Tudingan dinasti politik antara lain  disampaikan oleh Presiden PKS, Sohibul Iman. Dia menilai, langkah Gibran  itu bagian dari dinasti politik. “Saya  kira alangkah baiknya kita jangan  mengembangkan dinasti. Tapi benar  berbasiskan merit system,” kata dia.      

Baca juga : KPK Limpahkan Dua Kasus, Politikus PAN Sukiman dan Dirkeu PT AP II Bakal Segera Disidang

Banyaknya kritikan membuat Istana  bersuara. Kepala Kantor Staf Presiden,  Moeldoko mengatakan, Gibranmemiliki  hak politik, baik dipilih maupun memilih.  Selama hak politik tak dicabut, dia sah- sah saja mengikuti kontestasi pesta  demokrasi lima tahunan itu.        

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyarankan, kepada Gibran agar menjalin  komunikasi dengan FX Hadi Rudyatmo  sebelum mendaftarkan diri sebagai  calon wali kota Solo di Pilkada Solo  2020. “Kalau bisa, sebelum daftar ya  ngobrol dulu sama Pak Rudy. Gak apa- apa kalau mau daftar ke DPD Jateng. 

Dia juga pernah bilang kepada saya  mau daftar awal Desember. Itu pas  saya nengokin bayinya yang baru lahir di Solo tempo hari,” kata Ganjar di  Semarang, kemarin.      

Menurut Ganjar, Gibran perlu memperbaiki gaya komunikasinya dengan Rudy untuk menjalin hubungan yang  harmonis. “Gibran harus berkomunikasi dengan  intensif dengan Pak Rudy. Maka saran  saya banyakin bicara aja sama Pak Rudy,” ujar Ganjar.        

Baca juga : Hadi Tegaskan Sinergi TNI-Polri Sampai Akhir Hayat

Direktur Eksekutif Voxpol Center  Research and Consulting, Pangi Syarwi  Chaniago menilai Gibran memang  belum bisa lepas dari nama besar Jokowi. Karena itu wajar kalau kritikan  dinasti politik datang. Menurut dia,  poin tersebut harus dijadikan sebagai  kekuatan kalau Gibran serius mengikuti  jejak ayahnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.