Dark/Light Mode

Gandeng Iriana Di Kebun Karet

Jokowi: Ekonomi 5%, Alhamdulillah

Minggu, 10 Maret 2019 05:09 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bergandengan tangan saat meninjau kebun karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bergandengan tangan saat meninjau kebun karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada kejadian menarik saat Presiden Jokowi menemui petani karet di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3). Jokowi pamer kemesraan dengan menggandeng tangan Ibu Iriana, menyusuri kebun karet.

Jokowi juga pamer ekonomi kita tahan banting, di saat negara lain banyak yang terpuruk.

Baca juga : LNG Melimpah, Alhamdulillah

Jokowi melanjutkan agenda kerjanya di Pulau Sumatera. Dari Lampung, Jokowi kemarin geser berkeliling Sumatera Selatan. Di provinsi berjuluk Bumi Sriwijaya itu, Jokowi melakukan sejumlah agenda kenegaraan.

Pagi-pagi, Jokowi sudah muncul di area parkir Jembatan Ampera, memberikan arahan keselamatan dan kenyamanan berkendara kepada anak-anak milenial. Di acara ini, Jokowi tampil sporty. Mengenakan kaos hitam lengan panjang dengan sepatu kets. Jokowi menyempatkan jalan-jalan di jembatan yang jadi landmark Kota Palembang itu.

Baca juga : Dana Desa Kerek Ekonomi Sultra

Tak hanya menyapa, Jokowi juga sesekali meladeni permintaan swafoto dari masyarakat. Dari sana, Jokowi bertolak ke Desa Lalang Sumbawa di Kabupaten Musi Banyuasin, menemui sekitar 2.000 petani karet.

Di sela agenda itu, Jokowi menyempatkan senam bareng para relawan TKN Jokowi-Maruf di Jakabaring, dan menerima dukungan dari Alumni se-Sumatera Selatan di Palembang Icon Mall.

Baca juga : Misbakhun: Di Era Jokowi, Pertumbuhan Ekonomi Terjaga

Di hadapan para petani karet, Jokowi menceritakan berbagai upaya pemerintah mendongkrak harga karet. Sejak 2014, harga karet memang anjlok. Hingga Rp 5.000 per kilogram. Padahal, sebelum-sebelumnya, bisa Rp 15-20 ribu per kilogram. Menurut Jokowi, rendahnya harga karet merupakan salah satu imbas kondisi ekonomi dunia yang sedang lesu. Semua negara merasakan dampaknya. Bahkan, banyak negara yang tak kuat menerima dampak ini, dehingga pertumbuhannya minus. Indonesia masih mendingan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.