Dark/Light Mode

Bilang di Pengadilan Akan Dibunuh Wiranto Cs

Kivlan Bikin Heboh Lagi

Rabu, 15 Januari 2020 13:08 WIB
Kivlan Zen seusai mengikuti sidang di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (14/1). (Foto: Mohamad Qori/RM)
Kivlan Zen seusai mengikuti sidang di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (14/1). (Foto: Mohamad Qori/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kivlan Zen bikin heboh lagi. Kivlan  menuding, Wiranto  bersama  Luhut Binsar Panjaitan, Budi  Gunawan, dan Gories Mere ingin membunuhnya. Terdakwa  kepemilikan  senjata  api ilegal  itu pun menepis  dakwaan menjadi  dalang kerusuhan 22 Mei 2019  dan otak rencana pembunuhan terhadap Wiranto Cs. 

Tudingan  itu  disampaikan  Kivlan saat  membacakan eksepsi atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, kemarin. Kehadiran pensiunan tentara bintang dua ini  tampak  berbeda dari sebelumnya. Ia tak lagi duduk di kursi roda.  Dia  sudah  bisa  berjalan meski  tertatih-tatih  dan  dibantu  tongkat.  Namun,  wajahnya  masih  tampak lesu  dan  layu.  Seorang  kerabat  ikut menuntun.

Baca juga : Kunjungi Pengungsian, Bamsoet Hibur Anak-Anak Korban Banjir

Setelah  terkena  kasus  ini,  kondisi kesehatan  Kivlan memang menurun. Jalannya sudah tidak tegap lagi. Gurat-gurat di dahinya makin dalam dan rambutnya tambah memutih. 

Agenda  pembacaan  eksepsi  Kivlan sebenarnya dijadwalkan Senin  pekan lalu, saat  ia menjadi saksi mahkota dalam kasus yang sama untuk  terdakwa Habil  Marati.  Namun, kala  itu, kondisi kesehatan  Kivlan  tiba-tiba  ngedrop.  Hakim pun menunda persidangan. 

Baca juga : PSSI Bantu Biaya Pendidikan untuk Jasmin Sefia

Sekitar  pukul  11  siang,  sidang  dimulai. Ketua  Majelis  Hakim  membuka  sidang dan  langsung  mempersilakan  Kivlan maju  ke  depan.  Kivlan  lalu  mem bacakan eksepsi.  Nota  pembelaan  di buatnya  itu cukup  tebal,  21  halaman.  Eksepsi  itu dibungkus map warna merah. Kivlan  membacakan  nota  pembelaan sekitar  1  jam.  Suaranya  terdengar  serak, membacanya  lambat. Sesekali  pembacaan  terhenti,  karena  Kivlan  batuk batuk.

Dalam  kasus  ini,  Kivlan  didakwa  atas kepemilikan  empat  senjata  api  dan  117 peluru  tajam.  Ia  juga  disebut  menerima  aliran  dana  dari  Habil  Marati  yang merupakan  tersangka  dalam  kasus  perencanaan  pembunuhan  terhadap  empat  pejabat  dan  satu  swasta.  Mereka  adalah  Wiranto,  Luhut  Binsar  Panjaitan,  Budi Gunawan, Gories Mere, dan Yunarto  Wijaya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.