Dark/Light Mode

Positif Pakai Sabu, Andi Arief Bakal Direhab

Senin, 4 Maret 2019 17:30 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal. (Foto: Istimewa)
Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepolisian telah melakukan tes urine terhadap Andi Arief. Hasilnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat itu positif menggunakan narkoba jenis sabu.

“Kami sudah melakukan tes urine, terhadap Saudara AA dan positif mengandung metamphetamine atau jenis narkoba yang biasa disebut sabu,” ungkap Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/3).

Baca juga : Penangkapan Andi Arief Tak Ganggu Aktivitas Hotel Menara Peninsula

Andi ditangkap di kamar 14, lantai 12, Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat sekitar pukul 19.30 WIB.

Petugas Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bergerak setelah mendapat informasi dari masyarakat yang menyebut, ada pengguna narkoba di salah satu kamar. “Setelah diselidiki, mapping dan lain-lain, petugas berhasil gerebek dan melakukan upaya paksa kepolisian, berbentuk penangkapan dan penyitaan terhadap beberapa benda yang diduga barang bukti," jelas Iqbal menjelaskan.

Baca juga : Pakai Sabu, Politisi Demokrat Andi Arief Diciduk Polisi

Dikatakan, barang bukti berupa sabu memang tidak ditemukan di kamar hotel. Andi diduga membuangnya ke dalam kloset. Petugas hanya berhasil menemukan alat isap narkoba yang digunakannya.

Andi Arief kini masih diperiksa penyidik. Polisi akan mendalami kasus ini. Dari hasil pemeriksaan, sejauh ini kepolisian menyebut, tidak ditemukan bukti kuat Andi terkait dengan kelompok atau mafia pengedar narkoba. Andi hanya sebatas pengguna.

Baca juga : Kadin Minta Proses Ekspor Dipermudah

“Dia bisa dikatakan korban,” beber Iqbal sembari menyebut Andi masih berstatus terperiksa. "Proses pemeriksaan, pendalaman secara scientific akan kami rangkum secepatnya,” imbuh Iqbal.

Karena hanya sebagai “korban”, Iqbal menyebut, Andi kemungkinan akan menjalani rehabilitasi, atau bahasa gaulnya, direhab. “Itu memang ada mekanismenya. Kemungkinan, direhab karena dia pengguna. Karena dia korban,” tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.