Dark/Light Mode

Sri Mulyani Naikin Bantuan ke NU Jadi Rp 1,7 T

Harus Diobrak-abrik Dulu, Baru Cair Ya...

Minggu, 26 Januari 2020 05:59 WIB
Sri Mulyani saat berkunjung ke Kantor PBNU (Foto: Istimewa)
Sri Mulyani saat berkunjung ke Kantor PBNU (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kritikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani soal kredit murah Rp 1,5 triliun yang belum cair, berbuah manis.

Saat berkunjung ke markas ormas islam terbesar itu, Sri Mul berjanji akan segera mencairkan kredit tersebut. Tak hanya itu, eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu akan menambah bantuan menjadi Rp 1,7 triliun.

Keterangan tambahan kredit Rp 200 miliar itu disampaikan Kiai Said saat menyambut Sri Mul di kantornya, seperti terlihat dalam rekaman video yang diunggah akun NU Channel di Youtube. Video itu diberi judul "Akhir Drama 1,5 T Kementerian Keuangan?"

Sampai tadi malam, video tersebut sudah ditonton sebanyak 78 ribu kali. Sebanyak 1,7 ribu pengguna memberikan tanda suka dan 65 lainnya memberikan tanda jempol terbalik. Tak ada komentar di video ini. Admin sengaja menutup jendela komentar.

Video itu memperlihatkan suasana pertemuan Sri Mul dan Kiai Said di ruang rapat lantai 3 kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta. Sri Mul dan Kiai Said duduk di ujung meja. Di sisi kiri para pejabat eselon I Kemenkeu. Di sisi kanan jajaran pengurus PBNU.

Baca juga : Bahas Abu Sayyaf, Mahfud MD Segera Sambangi Malaysia

Dalam sambutannya, Kiai Said mengaku gembira betul dengan kedatangan Sri Mul. Dia bilang sudah lama menunggu kedatangan Sri Mul. Pertemuan itu menghubungkan kembali komunikasi yang sempat vakum, macet dan seakan hilang komunikasi.

Kiai Said menyebut Sri Mul kini sudah satu frekuensi. “Sekarang sudah nyambung lagi dan sama-sama punya komitmen, punya niat peduli dengan masyarakat kecil,” kata Kiai Said. Mendengar itu, Sri Mul yang mengenakan kerudung coklat muda, hanya mesam mesem sambil mengangguk-ngangguk.

Kiai Said menyebut, NU bersungguh-sungguh ingin memerhatikan masyarakat yang berada di garis kemiskinan yang di antaranya merupakan warga Nahdliyin. Kepedulian itu ditunjukkan dengan upaya penekanan pembiayaan sehingga bunga yang dikeluarkan seminim mungkin.

Kata dia, Sri Mul sudah menyanggupi bahkan siap menambah anggaran yang akan digelontorkan untuk program tersebut. Dalam MoU dulu anggaran yang diberikan sebesar Rp1,5 triliun. Kini ditambah Rp 200 miliar. "Yang sudah ditandatangani di MoU dulu 1,5 triliun, bahkan sudah ditambah ya 1,7 triliun," kata Kiai Said. Sri Mul yang diduk di sebelah Kiai Said kembali mengangguk.

Kiai Said kemudian berterima kasih pada Sri Mul atas penambahan jatah kredit. Kata dia, PBNU dan Kemenkeu langsung menindaklanjuti pertemuan itu dengan membentuk tim khusus untuk membahas lebih lanjut terkait teknis program. "Insya Allah dengan bunga yang masuk akal karena dijiwai keberpihakan," ucap Kiai Said.

Baca juga : Mahfud MD Tolak Tawaran Kerja Sama Amerika di Perairan Natuna

Pertemuan itu tentu saja mengagetkan banyak pihak. Maklum, akhir Desember lalu Kiai Said dan Sri Mul terlibat keributan. Kiai Said menyebut Sri Mul ingkar janji lantaran belum mencairkan kredit murah sebesar Rp 1,5 triliun yang pernah dijanjikan Sri Mul. Ditagih begitu, Sri Mul mengelak. Ia mengakui, memang pernah menjanjikan kredit murah itu. Namun ternyata tak bisa direalisasikan lantaran pesantren bukan lembaga keuangan.

Sri Mul tampaknya sudah berubah sikap. Ia tak lagi ngotot. Di akun Instagram miliknya, dia ikut menceritakan kedatangannya ke PBNU. Kata dia, kedatangannya itu untuk menyampaikan salam Presiden Jokowi kepada Kiai Said juga bersilaturahmi sekaligus mendengar secara langsung pandangan dan harapan PBNU mengenai kondisi sosial ekonomi terutama menyangkut pemberdayaan masyarakat ekonomi kecil.

Sebagai pengelola keuangan negara dan bendahara negara, Sri Mul merasa berkewajiban untuk selalu membuka pikiran dan pandangan dari semua pengelola dan pemangku kepentingan di masyarakat. Agar kebijakan fiskal dan keuangan negara bermanfaat bagi kemakmuran masyarakat.

Dalam kesempatan itu, lanjut dia, Kemenkeu bersama PBNU juga mendiskusikan program pemberdayaan masyarakat, mulai dari Kredit Usaha Rakyat, Kredit Ultra Mikro, dan dukungan pemerintah untuk pesantren dan madrasah. Hal ini juga meliputi beasiswa santri, bantuan operasional madrasah.

Unggahan Sri Mul ini mendapat banyak respons. Sampai tadi malam, sudah ada 156 pengguna yang menuliskan komentar. Macam-macam komentarnya. Ada yang menyindir, ada juga yang memuji. Ada juga yang bertanya, seperti akun @sipranata. Kata dia, bagaimana dengan ormas keagamaan lainnya. "Apakah akan mendapatkan kebijakan fiskal dan keuangan yang sama untuk membangun kesejahteraan dan kemakmuran?" tanya dia. Akun @imracma mengaku gembira Sri Mul sudah mau mendengarkan nasihat dari PBNU. "Alhamdulillah Ibu SMI sudah sehat," ujarnya.

Baca juga : Rayakan HUT ke-13, ICA Usul 25 Januari jadi Hari Chef Nasional

Di jagat Twitter, tak kalah heboh. Akun @herdiman29 ikutan berterima kasih kepada Sri Mul. "Harus diobrak-abrik dulu baru cair," ucapnya sambil memasang ikon emosi tertawa. Sementara akun @rmbagoes73 heran kenapa hanya NU yang dapat fasilitas kredit itu. Sementara ormas lain tidak.

Jubir Presiden Fadjroel Rachman ikut membagikan kabar ini. "Alhamdulillah. Silaturahmi menteri keuangan Sri Mulyani dengan Ketum PBNU KH. Said Aqil," kicau @fadjroeL. Akun @yusufwibisono menilai pertemuan itu mengakhiri perselisihan antara Sri Mul dan PBNU. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.