Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diungkap Erick di Depan DPR

Jiwasraya Sakit Jiwaraga

Kamis, 30 Januari 2020 07:30 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan masalah yang melilit Jiwasraya sehingga gagal bayar senilai Rp 13,7 triliun. Erick menyebut, Jiwasraya sudah lama sakit. Sakit jiwanya, sakit raganya.

Hal itu disampaikan Erick dalam rapat Panja Jiwasraya, Komisi VI DPR, di Senayan, Jakarta, kemarin. Ini rapat pertama Panja setelah disahkan, pekan lalu.

Di rapat ini, Panja memanggil Erick dan Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko. Erick dan rombongan tiba di DPR pukul 2.10 siang. Erick ditemani Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

Rapat dipimpin Ketua Komisi VI DPR Aria Bima. Rapat berlangsung selam 3 jam lebih. Dimulai pukul 2 siang, rapat baru kelar menjelang adzan Maghrib.

Di awal, Panja mempersilakan Erick untuk memaparkan kasus Jiwasraya. Selama 15 menit Erick menceritakan kondisi Jiwasraya. Erick mengatakan, permasalahan Jiwasraya tidak ringan, sudah terjadi lama, dan tidak mudah diatasi.

Baca juga : Kebakaran Rumah di Kebayoran Lama Tewaskan Satu Orang

Permasalahan itu misalnya, Jiwasraya menawarkan produk asuransi dengan bunga tinggi di atas bunga pasar. Hasilnya, terlihat kemarin ketika beliau wafat. Guru-guru beliau datang untuk mengurus jenazahnya. Bukan hanya satu, namun semua gurunya. Seperti pepatah yang biasa kita dengar, “Apa yang kita tanam, maka itu yang akan kita tuai”.

Sekarang, perusahaan asuransi plat merah itu sedang sakit jiwaraga. Jiwasraya punya tanggungan wajib pembayaran klaim kepada nasabah sebesar Rp 16 triliun. Sementara, perusahaan plat merah tersebut memiliki kekurangan solvabilitas (kemampuan bayar kewajiban) sebesar Rp 28 triliun. “Mengacu kondisi saat ini, Jiwasraya sakit dan kesulitan,” kata Erick.

Kini, Kementerian BUMN sedang melakukan koordinasi dengan Kemenkeu, OJK, dan lembaga terkait untuk menentukan solusi terbaik dalam penyelamatan ini. “Kami terus upayakan kerja profesional dan transparan,” jelasnya.

Dia menambahkan, ke depan, kesalahan penempatan investasi yang menjadi pemicu gagal bayar Jiwasraya tidak boleh terjadi lagi. Pihaknya akan memperketat proses investasi BUMN yang memilih saham sebagai instrumen investasinya.

“Yang kita ketahui permasalahan Jiwasraya bukan permasalahan yang bisa kita bilang ringan dan cukup panjang. Hal ini juga karena manjemen Jiwasraya, kembali bukan kami menyalahkan, tapi ini realita,” jelasnya.

Baca juga : PPATK Mulai Telusuri Aliran Dana Jiwasrayagate

Sebagai solusi, lanjut dia, pemerintah akan mulai mencicil polis nasabah Jiwasraya pada akhir Maret 2020. Pembayaran akan dilakukan apabila DPR menyetujui langkah penyelamatan. Erick kemudian minta rapat digelar tertutup, supaya upaya pencarian solusi tidak menimbulkan salah persepsi.

Pemimpin rapat menyetujui usulan tersebut. Wartawan dilarang meliput rapat tersebut. Setelah tiga jam, Erick terlihat keluar pintu.

Apa hasilnya? Kata dia, pada intinya pemerintah terus berupaya untuk memberikan perlindungan kepada nasabah Jiwasraya. Soal pencairan polis asuransi pada Maret, Erick tak bisa merinci. Kata dia, pengembalian klaim asuransi Jiwasraya belum dipastikan bisa cair akhir Maret 2020.

Ia hanya memastikan para nasabah akan mendapat kepastian pada Maret depan. Erick juga tak menjelaskan secara rinci solusi yang dimaksud. Menurut nya, yang terpenting ada langkah konkret untuk nasabah.

“Langkah-langkah tentu harus dijalankan, namanya nasabah tentu perlu ada kepastian. Nanti akan kita lakukan langkah-langkah awal yang konkret,” terangnya.

Baca juga : Penyidik Kejagung Periksa Mantan Dirut Jiwasraya di Gedung KPK

Meski terus didesak awak media, Erick masih enggan memberikan keterangan yang jelas mengenai solusi tersebut. “Yang terpenting visi kemauan solusi yang dimaukan Panja Komisi VI dan kami dan kementerian, dan Bapak Presiden nasabah harus segera dijamin dan ada langkah awal, dan langkah awalnya sudah kita akan lakukan Maret.”

Terkait upaya penyelamatan itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk memulihkan aset Jiwasraya. Meski, ia menyadari hal itu tidak mudah. Menurut Erick, pemulihan aset ini merupakan hal yang penting.

Apalagi, sudah ada harta-harta yang disita terkait skandal ini. Seperti sertifikat tanah yang jum lahnya hampir 1.400.

Erick juga berharap, upaya penyelamatan ini bisa jadi metode untuk kasus-kasus korupsi lain. “Recovery asset ini bisa menjadi metode baru dalam juga kasus-kasus korupsi ke depan. Tidak hanya, maaf, badan, tapi juga ada recovery.” [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.