Dark/Light Mode

Akan Dibahas Pemerintah dan DPR

Minyak Naik, APBN Goyang

Senin, 13 Januari 2020 08:43 WIB
Plt Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto.
Plt Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menyiapkan strategi jika harga minyak dunia naik akibat ketegangan hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, jika harga minyak dunia naik dari prediksi harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) yang tercantum dalam asumsi makro ¬Anggaran Pedapatan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 63 dolar AS per barel, pemerintah akan berkoordinasi untuk mempertimbangkan perubahan asumsi patokan ICP. 

Baca juga : Banjir dan Penyakitnya

“Jika nanti terjadi harga minyak yang tinggi kita sudah bisa punya pengalaman solusinya langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan,” kata Djoko, di Jakarta. 

Djoko mengungkapkan, jika di Januari ini harga minyak dunia menjadi tinggi, pemerintah akan kembali diskusi dengan parlemen.“Kita juga diskusi dengan Kementerian Keuangan, apakah kita bisa merubah asumsi APBN atau tidak,” lanjut dia. 

Baca juga : Dibantu Pemerintah, Orang Miskin Malu Distempel Miskin

Dikatakannya, pemerintah optimistis Indonesia bisa melewati tantangan kenaikan harga minyak dunia kali ini. Pasalnya, Indonesia sudah berpengalaman melewati harga minyak di atas 100 dolar AS per barel, juga harga minyak di bawah 40 dolar AS per barel.“Kita punya bekal pengalaman yang telah dilewati dengan tingginya harga minyak dunia,” tegasnya. 

Djoko juga menyebut, di tengah kenaikan harga minyak dunia, besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi tidak akan memberatkan keuangan negara. Pasalnya, saat ini pemerintah sudah menerapkan subsidi tetap Rp 1.000 per liter untuk BBM jenis solar. 

Baca juga : Pemerintah Pastikan Demam Babi Afrika di Sumut Telah Ditangani

“Subsidi kan sudah tetap Rp 1.000 rupiah per liter, mau berapun harga minyak dunia. Jadi tidak terpengaruh oleh kurs, tidak terpengaruh oleh harga minyak,” ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri ¬Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan ketegangan yang terjadi antara Amerika dan Iran berdampak pada kenaikan harga minyak dunia. Arifin mengatakan, risiko kenaikan harga minyak itu berdampak pada neraca pembayaran Indonesia. “Saat ini (harga minyak) udah reda lagi, Brent udah turun lagi. Mudah-mudahan nggak ada eskalasi kedepannya,” kata Arifin. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.