Dark/Light Mode

Bupati: Masyarakat Natuna Mulai Tenang atas Observasi 238 WNI Asal Wuhan

Selasa, 4 Februari 2020 13:52 WIB
Polhukam Mahfud MD (berdasi) saat menerima rombongan Bupati Natuna, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2). (Foto: Istimewa)
Polhukam Mahfud MD (berdasi) saat menerima rombongan Bupati Natuna, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, menyebutkan, masyarakat di wilayahnya mulai tenang atas evakuasi 238 WNI dari Wuhan, China, karena wabah virus corona. Masyarakat Natuna mulai mengerti.

"Sekarang nampaknya sudah mulai mengerti tentang apa yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Jadi, sudah mulai tenanglah," kata Abdul usai bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2) seperti dikutif antaranews.

Baca juga : Menkes: Natuna Lokasi Observasi Paling Layak

Menurut dia, sempat adanya penolakan dari warga Natuna karena mereka mendengar lokasi karantina ratusan WNI dari Wuhan itu berdekatan dengan permukiman. Padahal sebenarnya jauh. Penolakan itu terjadi lantaran informasi yang disampaikan pemerintah terlambat.

"Seperti kata Pak Mahfud (Menko Polhukam) karena terlalu cepat evakuasinya, jadi ya mungkin informasinya (dari Pemerintah Pusat) agak sedikit terlambat," kata Abdul.

Baca juga : Banyak Genangan Saat Hujan, Pemprov DKI Salahkan Sampah

Menurut dia, merupakan hal yang wajar bila masyarakat cemas terhadap WNI yang dievakuasi ke Natuna karena virus corona. "Ini mendadak, sehingga belum sempat kita sosialisasikan. Jadi, sedikit ada kecemasan dari masyarakat. Sekarang ini, tim kita di lapangan menyosialisasikan agar masyarakat tenang dan tidak terlalu waswas," tuturnya.

Pihaknya juga sudah mendapatkan penjelasan dari Menko Polhukam Mahfud MD, Menkes Terawan Agus Putranto, dan Mendagri Tito Karnavian bahwa pemerintah akan menangani semua permasalahan yang ada di Natuna dengan masyarakat yang ada di Natuna. "Jadi, tidak hanya menangani yang pulang, tapi masyarakat Natuna juga ditangani," kata Abdul.

Baca juga : Kemenhub Pantau Mitigasi Maskapai Dalam Evakuasi WNI Dari Wuhan

Dalam kesempatan itu, Abdul mengatakan lokasi karantina dengan permukiman masyarakat berjarak sekitar 2 kilometer. Meski begitu, menilai jarak tersebut masih aman untuk warga Natuna. "Lebih kurang (jaraknya) 2 kilometer-lah. Jadi saya kira masih amanlah, " ujarnya.

Ia juga menegaskan, tidak warga yang melakukan eksodus dari Natuna. "Kalau masyarakat eksodus, Natuna bakal kosong," ujarnya. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.