Dark/Light Mode

RSUP Sanglah Denpasar Rawat 12 Pasien Status Dalam Pengawasan

Kamis, 12 Maret 2020 11:27 WIB
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar Bali. (Foto: Istimewa)
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar Bali. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali merawat 12 pasien dengan status dalam pengawasan. "Pagi ini terbaru, kita merawat ada 12 pasien dalam pengawasan, tadi hasil laboratorium sudah ke luar enam dan bersyukur keenamnya negatif.

Sedangkan enam pasien lainnya masih dalam pengawasan dan menunggu hasil laboratorium," kata Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar dr. I Wayan Sudana seperti dilansir Antara di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (12/3)

Ia menjelaskan dari 12 pasien tersebut sembilan di antaranya warga negara asing dan tiga lainnya WNI. "Jadi hari ini totalnya ada 12, karena pasien baru tadi pagi datang sehingga jadi 12, kalau kemarin kan ada 11. Jadi sekarang hampir setiap hari ada masuk ya," ucapnya.

Baca juga : AS Pangkas Jumlah Wartawan China, Ini Pembalasan

Ia mengatakan terhadap enam pasien dengan hasil negatif tersebut masih akan dicek kembali kesehatannya dan segera bisa dipulangkan.

"Sesuai dengan mekanisme standarnya kemarin, pasiennya itu sudah bagus secara fisik, setelah turun hasil labnya, nanti dokter akan cek sekali lagi dan kemungkinan besar bisa dipulangkan.

Nanti juga konfirmasi dengan Dinas Kesehatan Bali. Tadi pagi juga informasi dari Kabupaten Klungkung mau ada masuk satu," kata dr. I Wayan Sudana.

Baca juga : Pemkot Tangerang Berikan Subsidi 100 Persen atas Kenaikan NJOP

Ia menjelaskan untuk kapasitas di RSUP Sanglah sudah disiapkan 18 kamar untuk pasien dalam pengawasan COVID-19.

"Mulai dari pertama kita siapkan empat, menjadi enam dan bertambah saat ini menjadi 18 kamar. Selain itu, untuk tenaga medis Ia mengatakan semua perawat yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk penanganan - penanganan pasien infeksi semua akan ditarik dari beberapa ruangan itu.

"Ini kita atur setiap penambahan kita tarik lagi, jadi bagaimana penggunaan tenaga medis seefisien mungkin," jelasnya.

Baca juga : Wamenkeu: Audit Dan Pengawasan Asuransi Buruk

"Untuk dokter spesialis, kata dia sangat cukup dan tidak ada masalah. Ada tim yang akan bertugas di antaranya terdiri dari dokter untuk penyakit paru, dokter spesialis konsultan penyakit tropis, dari radiologi dan anestesi," pungkasnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.