Dark/Light Mode

Di Musrenbangnas, Presiden Ingatkan Bangun SDM dan Pengentasan Stunting

Senin, 16 Desember 2019 13:55 WIB
Presiden Jokowi membuka acara Murenbangnas di Istana, Senin (16/12). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi membuka acara Murenbangnas di Istana, Senin (16/12). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengingatkan kembali apa yang akan pemerintah kerjakan dalam lima tahun ke depan saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12). 

Setelah menyinggung pembangunan infrastruktur di poin pertama, Jokowi kemudian mengingatkan soal pembangunan Sumber Daya Manusia atau SDM.  "Kualitas SDM, kita ingin fokus, ke sini pekerjaan utama kita lima tahun ke depan, agar bisa berkompetisi dengan negara-negara lain. Apa yang kita kerjakan di sini, pemerintah pusat pemerintah provinsi, kabupaten, kota harus sama gagasan besarnya sama, sama perencanaannya, sama ide besarnya," ujar Jokowi.

Presiden meminta, perhatian terhadap urusan kematian ibu dan bayi yang dinilainya masih sangat tinggi. Selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah kekerdilan yang terjadi akibat kurang gizi alias stunting. "Hati-hati dengan ini. Pemda harus turut campur kesana terutama yang petanya merah, semua daerah, provinsi, ada semua," wanti-wantinya. 

Baca juga : Indonesia Akan Terus Perjuangkan Penegakan HAM di Dunia

Enam tahun lalu, angka stunting Indonesia sebesar 37 persen. Kemudian turun jadi 28 persen. Target Jokowi, tahun depan angkanya turun menjadi 14 persen. "Meskipun di dalam perencanaan 19 (persen). Nggak, saya nggak mau. Saya minta 14. Presiden minta 14 (persen)," tegas Jokowi. 

Salah satu caranya menurut Jokowi adalah dengan memberikan protein kepada anak-anak. Dia mengingat, saat kecil, di sekolah disediakan kacang hijau. Kemudian tiap Sabtu-Minggu, minum susu. "Itu murah, harus kita lakukan. Ke sekolah suruh makan telur," seloroh Jokowi. 

Dia pun mengenang saat dirinya kecil, makan telur pun harus dibagi empat karena harganya mahal. "Saya ingat dulu. Dulu makan telornya seperempat. Kalau sekarang telur satu murah sekali. Protein ayam murah. Dulu telur mahal sekali. Saya ingat betul itu. Bagi, bagi, bagi," kenangnya. 

Baca juga : Kepala BKPM Happy dengan Pembangunan Menara Syariah

Menyitir data dari Bank Dunia, 54 persen tenaga kerja Indonesia dulunya mengalami stunting. Jokowi tak mau ini terulang.  "Ini kita nggak mau kejadian seperti itu, ke depan SDM kita harus bebas stunting," ucapnya. 

Jokowi pun mengingatkan, jika gizi anak-anak baik, baru selanjutnya menginjak urusan pendidikan, vocational school atau training. "Orientasi kita sudan betul arahnya. Kita tau, kadang sakit, berat, mari sama-sama lalu. Kokohkan pondasi, infrastruktur jadi, SDM jadi, pondasi kita kuat sekali," beber Jokowi. 

Masih terkait pembangunan SDM, tahun depan, pemerintah juga akan menerapkan kebijakan intensif pajak super deduction tax. "Ini pengurangan pajak untuk perusahaan yang melakukan training SDM. Daerah, informasikan ini, kita mulai tahun depan," ungkap Jokowi di depan para gubernur, bupati, dan walikota yang menghadiri Musrenbangnas 2020-2024. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.