Dark/Light Mode

Tak Boleh Sembarangan, Penyemprotan Disinfektan Harus Oleh Profesional

Selasa, 7 April 2020 16:26 WIB
Penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal yang disaksikan Presiden Jokowi, 13 Maret lalu. (Foto: Istimewa)
Penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal yang disaksikan Presiden Jokowi, 13 Maret lalu. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, banyak pihak melakukan penyemprotan disinfektar. Mulai dari pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan, sampai masyarakat secara swadaya.

Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga aktif melakukan penyemprotan. DMI menggandeng PT Turacon besutan Zainal Arifin melakukan penyemprotan disinfektan di 100 masjid secara profesional. Penyemprotan menerapkan standar kesehatan internasional lengkap dengan alat pelindung diri (APD) dan menggunakan lebih dari 50 unit alat penyemprot. 

Baca juga : Pertamina Lakukan Penyemprotan Disinfektan pada 10 Titik Fasilitas Umum di Kota Samarinda

"Penyemprotan jangan asal-asalan. Harus oleh tenaga profesional di bidangnya. Cairan disinfektan bisa melemahkan atau membunuh kuman dan virus, tapi pada takaran yang sesuai. Apabila berlebihan justru bisa berbahaya bagi kesehatan manusia," ujar Zainal Abidin, di Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Dia menuturkan, penyemprotan disinfektan dianjurkan pada benda mati. Sementara, untuk manusia, pencegahan lebih tepat menerapkan rajin mencuci tangan dan menggunakan masker serta tetap menjaga jarak orang. "Penyemprotan disinfektan di masjid dan tempat ibadah banyak manfaatnya. Tapi, lebih baik serahkan ke tenaga profesional. Untuk disinfektan chamber dari WHO merekomendasikan tidak menggunakan deterjen," katanya.

Baca juga : Tekan Penyebaran Covid-19, Naik KA Bandara Harus Pakai Masker

Anggota Komisi VIII DPR Achmad Fadhil Muzzaki Syah mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp 405 triliun untuk penanganan virus Corona. Anggaran ini bisa digunakan salah satunya melakukan penyemprotan disinfektan di masjid dengan profesional. “Kalau anggarannya sudah turun, penyemporan jangan asal-asalan. Harus menggunakan tenaga profesional. Kecuali masih swadaya masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Lora Fadhil. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.