Dark/Light Mode

Belakangan Ini, Terlalu Banyak Kabar Berita Duka

Rabu, 6 Mei 2020 06:04 WIB
Ilustrasi kesedihan . (Foto: Istimewa)
Ilustrasi kesedihan . (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Saat ini, jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan pada Maret 2019 mencapai 25,1 juta atau 9,4% total penduduk Indonesia. Namun, jumlah penduduk rentan miskin dan hampir miskin mencapai 66,7 juta jiwa, sekitar 25% total penduduk Indonesia.

Dengan potensi penambahan jumlah itu, diperkirakan jumlah orang miskin akan menjadi 30,8 juta hingga 37,9 juta orang atau 14,35% dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini pun masih bisa bertambah jika wabah corona tak segera mereda.

Selain dampak corona, Indonesia masih dihadapkan dengan masalah lain. Berdasarkan prediksi BMKG, 30 persen wilayah Indonesia yang masuk zona musim ke depan akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya.

Baca juga : Lord Didi Berpulang, Sobat Ambyar Berduka

Presiden Jokowi pun mengingatkan, kondisi ini bisa berpotensi mengganggu ketersediaan pangan. Krisis pangan itu adalah kabar duka berikutnya. “Saya sudah singgung beberapa kali terhadap peringatan dari FAO terkait krisis pangan dunia,” ujar Jokowi dalam Ratas Antisipasi Dampak Kekeringan Terhadap Ketersediaan Bahan Pokok, kemarin.

Dia meminta jajarannya memastikan ketersediaan pasokan air cukup di daerah sentra produksi pertanian. Selain itu, para petani juga diminta memper cepat musim tanam dengan memanfaatkan curah hujan yang ada.

Apa sudah cukup? Ternyata belum. Masih ada kabar duka lainnya. yakni, bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah dalam beberapa hari ini. Di antaranya Cilegon, Bandung, Poso, Aceh, Lampung, Tana Toraja, hingga Ambon. BNPB mencatat, sejak Januari hingga 29 April, telah terjadi 1.188 bencana alam. “Kejadian bencana yang paling banyak adalah banjir, di ikuti angin puting beliung dan tanah longsor,” ungkap Kapusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo.

Baca juga : Hati-hati Ancaman Cabin Fever, Jika Terlalu Lama Di Rumah

Akibat rentetan bencana itu, sebanyak 169 meninggal, 231 luka-luka, dan delapan orang dilaporkan hilang. Sementara 1,85 juta orang mengungsi. Bencana juga menyebabkan lebih dari 17 ribu rumah, 267 fasilitas pendidikan, 283 fasilitas ibadah, dan 19 fasilitas kesehatan rusak.

Pakar Tsunami dan Peneliti Senior BPPT Widjokongko mengingatkan Pemerintah untuk memikirkan langkah-langkah untuk mengantisipasi bencana alam di saat pandemi virus corona. Menurutnya, hingga 30 April, terdata 13 gunung api dalam status aktif. Dan sebagian, terletak di provinsi-provinsi yang merupakan zona merah penularan virus corona. “Bila bencana alam terjadi berbarengan dengan wabah, hal ini jadi sesuatu yang betul-betul berat,” wanti-wanti dia.

Warga dunia maya, ikut meluapkan kesedihannya atas banyaknya kabar duka yang terjadi belakangan ini. “Tahun 2020 emang tahun ambyar² an Covid19, Bencana alam, sampe orang² hebat yang sudah duluan meninggalkan Indonesia. Rest In Peace #didikempot #Sobat ambyarBerduka,” cuit akun @yang mu_.

Baca juga : Tanggapi Najwa Shihab, Arteria: Ini Puasa, Perbanyak Ibadah Bukan Gibah

“2020, banyak sekali kejadian tak terduga mulai dari pandemi corona, bencana dimana”, kejahatan merajalela, dan kehilangan orang” tercinta, para legend musik Indonesia. 2020 make me sad,” timpal akun @ yapiyalah. “Kepada semuanya, stay safe ya, semoga Indonesia aman, tidak terjadi bencana alam, bala musibah dan kedukaan apapun, serta tidak terjadi hal apapun yang tidak diinginkan. Aamiin. Stay safe, gempa,” ujar akun @shyuk_kiwoyo. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.