Dark/Light Mode

Beralasan Ingin Lindungi Warganya

Trump Segera Tutup Amerika Dari Imigran

Rabu, 22 April 2020 06:47 WIB
Tim medis berdiri di jalan sebagai protes terhadap ratusan orang yang berkumpul di State Capitol untuk menuntut agar perintah tetap di rumah dicabut, di Denver, Colorado, 19 April 2020. (Alyson McClaran/Reuters)
Tim medis berdiri di jalan sebagai protes terhadap ratusan orang yang berkumpul di State Capitol untuk menuntut agar perintah tetap di rumah dicabut, di Denver, Colorado, 19 April 2020. (Alyson McClaran/Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) mulai merencanakan mengambil langkah menutup diri dari para imigran. Presiden AS Donald Trump menegaskan, akan melarang masuknya imigran selama pandemi Covid-19 di negara tersebut.

Langkah itu diumumkan Trump lewat akun Twitter resminya. Trump memanfaatkan masa krisis kesehatan dan ekonomi yang sedang melanda negaranya, untuk tujuan jangka panjangnya.

Dilansir Reuters, Trump menyebut, langkah itu terpaksa diambil guna melindungi para pekerja di AS. Sebagai informasi, saat ini jumlah penggangguran di AS bertambah puluhan juta akibat penghentian sejumlah kegiatan perekonomian guna mencegah penyebaran virus corona.

“Mengingat serangan dari musuh yang tak terlihat, dan untuk melindungi para pekerja kami, saya akan menandatangani perintah penangguhan sementara para imigran ke AS,” cuit Trump.

Baca juga : Aturan Larangan Mudik Perlu Segera Diformulasikan

Belum ada penjelasan rinci terkait rencana pelaksanaan dan dasar hukum kebijakan tersebut. Dan hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih.

Rencana kebijakan tersebut didukung sejumlah pihak. Salah satunya Thomas Homan. Mantan Direktur Imigrasi dan Bea Cukai AS itu mengatakan, kebijakan ini cukup masuk akal. Kata Homan, sangat wajar apa- bila negara melindungi tenaga kerja di AS. Terutama setelah pandemi Covid-19 usai.

Menurut Homan, masalah ini tidak hanya terkait imigrasi. Tapi soal pandemi. Menjaga, agar AS jadi lebih aman. “Sambil memberikan kesempatan bagi orang Amerika yang menganggur,” ujar Homan.

Di sisi lain, rencana tersebut mendapat kritik dari lawan politik Trump. Politikus Partai Demokrat Julian Castro menilai, tindakan Trump konyol. Menurutnya, melarang para imigran, akan semakin melemahkan AS.

Baca juga : Dubes Australia Gary Quinlan Minta Warganya Segera Tinggalkan Indonesia

“Membuat ekonomi yang sudah lemah, semakin terpuruk. Langkah yang konyol,” kata Castro.

Rencana ini kembali mengingatkan kita pada kampanye pencapresan Trump tahun 2016. Saat itu, politikus Partai Republik tersebut berencana membatasi para imigran. Terutama dari Meksiko. Salah satu caranya dengan membangun tembok perbatasan. Berikutnya, Trump secara resmi melarang imigran dari 7 negara Muslim masuk ke negeri. Belakangan, kebijakan itu dibatalkan oleh hakim federal AS.

Kini, 22 juta pengangguran baru muncul akibat pemutusan hubungan kerja (PHK), imbas pandemi Covid-19 di Negeri Paman Sam. Warga AS pun telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan bantuan pemerintah.

Hingga kemarin, lebih dari 780 ribu warga AS yang terinfeksi virus corona. Dengan lebih dari 27 ribu kematian. Namun Trump mengklaim, negaranya telah melewati masa puncak pandemi. Dan berencana membuka lagi kegiatan perekonomian.

Baca juga : Trump Segera Deklarasikan Status Darurat Nasional

Sebelumnya, pada pertengahan Maret lalu, AS menghentikan semua layanan keimigrasian. Seperti pengurusan visa. Kebijakan itu diberlakukan hampir di tiap perwakilan AS di dunia. Visa masuk ke negara tersebut, hanya diberikan pada misi-misi tertentu. Seperti kemanusiaan.[PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.