Dark/Light Mode

Songsong Indonesia Emas 2045, Orientasi Pendidikan Kudu Disesuaikan Zaman

Jumat, 8 Mei 2020 23:16 WIB
Enggartiasto Lukita
Enggartiasto Lukita

RM.id  Rakyat Merdeka - Perubahan dunia yang serba cepat, terlebih terdampak pandemi virus corona, menuntut penyesuaian di berbagai sektor termasuk pendidikan. Karenanya, perubahan orientasi pendidikan mutlak dilakukan untuk bisa menyongsong target Indonesia Emas 2045. 

Demikian benang merah pernyataan sejumlah tokoh Dr (HC) Enggartiasto Lukita, Prof Sunaryo Kartadinata, Prof Nizam dan Prof Muhammad Ali, dalam konteks Hari Pendidikan Nasional.

“Sekali lagi ditekankan, dengan perubahan yang terjadi saat ini kita harus meraba betul bagaimana perubahan pola hidup di seluruh dunia dan meraba apa yang seharusnya kita lakukan dengan perubahan ini, terutama kaitannya dengan dunia pendidikan,” kata Enggartiasto yang saat ini menjabat Ketua Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) di Jakarta, Jumat (8/5).

Enggar yang juga mantan Menteri Perdagangan ini menyampaikan, di era Revolusi Industri 4.0, sektor pendidikan harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang ada. Apalagi dengan adanya pandemi virus corona, banyak hal baru yang harus disesuaikan dengan metode pembelajaran dan tuntutan dalam dunia kerja. Perubahan orientasi dalam pendidikan mutlak harus dilakukan.

Baca juga : Rapat Bareng Dewas KPK, Firli Klaim Penyelidikan dan Penyidikan Meningkat

Enggar juga menekankan, sebagai anak bangsa, semuanya harus saling bersatu bahu membahu memajukan negeri ini tanpa harus memandang perbedaan agama, ras, suku dan sikap politik. 

Dia mengapresiasi terbentuknya Pena Bakti Institute yang digagas Fauzan, salah satu alumni UPI untuk pemberdayaan dan advokasi kebijakan pendidikan.

“Organisasi ini diharapkan bisa mengadvokasi kebijakan pendidikan dengan tepat dan sesuai kebutuhan,” kata Fauzan. 

Sementara, Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang juga Duta Besar RI untuk Uzbekistan, Prof Sunaryo Kartadinata mengatakan, peran pendidikan saat ini dalam konteks Indonesia Emas adalah menyiapkan manusia Indonesia masa depan yang akan hidup pada era 2045.  Untuk menyiapkan manusia Indonesia yang unggul itu, perlu dibangun tujuh kondisi. Yakni misi pendidikan, keutuhan mindset pendidikan, strategi kebudayaan, pendidikan kehidupan nyata, karakter dan budaya damai, guru pemikir dan kepemimpinan pedagogis transformatif.

Baca juga : Soal Status Anak di Struktur Organisasi Liga Indonesia Baru, Ini Penjelasan Direktur LIB

“Jika tujuh kondisi tersebut telah kokoh, maka pada tahun 2045 kita akan menjadi bangsa pendidikan, bangsa inovasi dan generasi emas,“ kata mantan Rektor UPI ini.

Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof Nizam mengatakan, arah kebijakan dan strategi pemerintah untuk pemerataan pendidikan yang berkualitas memang ditujukan untuk membentuk manusia Indonesia berkulitas.

Pengembangan anak usia dini holistik integrative, afirmasi pendidikan,  pemenuhan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, profesionalisme adalah di antara poin yang dilakukan. Ada juga peningkatan kualitas, pengelolaan dan penempatan guru, pembelajaran keterampilan abad 21 dan percepatan wajib belajar 12 tahun di dalam rancangan dunia pendidikan nasional kini.

Guru Besar UPI Prof Muhammad Ali menambahkan, dengan berbagai perubahan dan tantangan yang ada saat ini, ada tiga kompetensi yang harus dimiliki oleh manusia Indonesia. Yakni kompetensi kognitif, kompetensi menggunakan teknologi digital serta kompetensi afektif yaitu memiliki karakter. Terakhir, kompetensi survival yaitu kecakapan belajar sepanjang hayat.

Baca juga : Brondong Italia Sumringah Piala Eropa Ditunda

Terhadap program pendidikan pemerintah, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan, satu-satunya sektor yang mendapat proporsi anggaran dari APBN adalah sektor pendidikan, sebesar 20%. 

Anggaran itu tersebar ke berbagai sektor (18 lembaga dan kementerian), termasuk program Kartu Prak Kerja menggunakan dana yang berasal dari APBN fungsi pendidikan. 

Menurutnya, DPR akan memastikan program ini berjalan baik, dari sisi legislasi yaitu memastikan perundang-undangan yang dibuat berkualitas dan memastikan anggaran dialokasikan untuk program-program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.[REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.