Dark/Light Mode

Curhat ABK Asal Indonesia Yang Kerja di Kapal Ikan China: Belum Digaji dan Kerja 18 Jam Per Hari

Minggu, 10 Mei 2020 22:27 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Rizki Syahputra RM
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Rizki Syahputra RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal ikan China mengaku, waktu kerja mereka tidak manusiawi dan sebagian dari mereka tidak digaji. 

Hal itu disampaikan para ABK saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

“Siang hari ini saya telah melakukan pertemuan langsung dengan 14 ABK untuk kembali mendapatkan informasi mengenai apa yang mereka alami selama bekerja di kapal China," ujar Retno saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Minggu (10/5).

Baca juga : Para Diplomat Fokuskan Perlindungan WNI

Menurut Retno, beberapa informasi awal telah diperoleh antara lain, terdapat permasalahan gaji. 

“Sebagian dari mereka belum menerima gaji sama sekali, sebagian lainnya menerima gaji namun tidak sesuai dengan angka yang disebutkan dalam kontrak yang mereka tanda tangani. Informasi lain mengenai jam kerja yang tidak manusiawi. Rata-rata mereka mengalami kerja lebih dari 18 jam per hari," tuturnya.

Retno menuturkan, keterangan para ABK ini sangat bermanfaat untuk dicocokkan dengan informasi yang lebih dahulu diterima. 

Baca juga : Dorong Investasi Keamanan Jalan Perhubungan Darat

Menurutnya, terdapat banyak informasi yang terkonfirmasi, namun terdapat pula informasi baru yang dapat melengkapi informasi awal yang telah diterima.

“Sebelum bertemu dengan para ABK, saya juga telah bertemu dengan penyidik Bareskrim yang sedang mendalami kasus ini. Tentunya penelusuran tidak saja akan diambil dari keterangan para ABK, namun juga dari pihak-pihak lain yang terkait," ujarnya.

Menurutnya, Duta Besar Indonesia di Beijing telah melakukan pertemuan kembali dengan Dirjen Asia Kementerian Luar Negeri China. Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah China menyampaikan bahwa mereka memberikan perhatian khusus atas kejadian yang menimpa para ABK dan sedang melakukan investigasi terhadap perusahaan perikanan China yang memperkerjakan ABK Indonesia. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.