Dark/Light Mode

AirNav Indonesia Operasikan Landasan Pacu Ketiga Bandara Soekarno-Hatta

Sabtu, 8 Februari 2020 12:13 WIB
AirNav Indonesia Operasikan Landasan Pacu Ketiga Bandara Soekarno-Hatta

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia mengoperasikan secara penuh landasan pacu (runway) ketiga di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang sejak 20 Desember 2019.

Runway ketiga ini juga telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 23 Januari 2020.

Plt. Direktur Utama AirNav Indonesia Mokhammad Khatim menyatakan, pihaknya telah mengoperasikan runway ketiga dan East Connection Taxiway (ECT) secara penuh.

Baca juga : Buat Investor Nyaman, PII Beri Penjaminan Pembangunan Bandara Komodo

“Runway ketiga yang memiliki dimensi 3.000 meter x 60 meter, sudah digunakan sejak beberapa waktu lalu. Pengoperasian ini akan mengurangi terjadinya antrean pesawat yang ada,” terang Khatim di Tangerang, Jumat (7/2).

Dijelaskan Khatim, kehadiran runway ketiga ini akan melengkapi dua runway yang sudah ada sebelumnya.

“Runway 1 dan 2 memiliki dimensi yang sama dengan panjang 3.660 meter dan lebar 60 meter. Konfigurasi jarak antar centerlines runway 1 dan 2 mencapai 2.402 meter. Sedangkan untuk runway 2 dan 3, 500 meter,” paparnya.

Baca juga : China Ngambek

Kehadiran landas pacu ketiga dan ECT di Bandara Soekarno-Hatta berperan penting dalam meningkatkan layanan Bandara Soekarno-Hatta yang terus tumbuh. Baik dari segi jumlah pergerakan pesawat, maupun penumpang.

“Pengoperasian landas pacu ketiga ini meningkatkan safety melalui pemisahan runway untuk take-off dan landing. Sedangkan ECT, dapat mengurangi risiko taxiway blocking. Efisiensi juga akan meningkat, seiring berkurangnya jumlah dan waktu antrean pesawat di taxiway holding-point (di darat), dari sebelumnya 6-9 pesawat menjadi rata-rata 3 pesawat. Jarak antar pesawat juga akan berkurang. Sedangkan jarak tempuh taxi dari apron ke runway, akan lebih dekat dan variatif dengan adanya ECT. Jarak tempuh rata-rata akan berkurang 30 persen. Dengan pengurangan space/jarak antar pesawat dan penurunan waktu di runway, maka otomatis kapasitas pasti akan bertambah,” terang Khatim.

AirNav Indonesia, menurut Khatim, telah membuktikan benefit tersebut sejak angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Menurutnya, pada Nataru lalu, antrean berkurang signifikan. Maksimal, hanya ada tiga pesawat saja, yang antre untuk taxi.

Baca juga : Karena Corona China Merana

“Aspek keselamatan selalu menjadi pertimbangan utama kami. Sinergi dengan seluruh stakeholder penerbangan akan terus kami tingkatkan, dalam rangka meningkatkan layanan navigasi penerbangan,” pungkas Khatim. [Tim

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.