Dark/Light Mode

Risiko Ancaman Covid Rendah, Sembilan Sektor Ekonomi Siap Dibuka

Jumat, 5 Juni 2020 12:03 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Covid-19 (Foto: BNPB)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Covid-19 (Foto: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pemerintah telah mempertimbangkan sembilan sektor ekonomi yang akan kembali dibuka. Dengan menggunakan indikator kesehatan masyarakat berbasis data yaitu epidemiologi, pengawasan kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

Sembilan sektor tersebut adalah pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.

"Sembilan sektor itu dinilai memiliki risiko ancaman Covid-19 yang rendah. Namun, menciptakan lapangan kerja yang luas dan memiliki dampak ekonomi yang signifikan," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (5/6).

Baca juga : Basarah: Jangan Buru-buru Aktifkan Sektor Pendidikan

Penilaian dampak ekonomi dilaksanakan dengan menggunakan indikator indeks dampak ekonomi dari tiga aspek. Yaitu ketenagakerjaan, proporsi produk domestik regional bruto sektoral, dan indeks keterkaitan sektor.

Pembukaan sektor-sektor ekonomi tersebut dilakukan kementerian terkait dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Diawali dengan edukasi, sosialisasi, dan simulasi secara bertahap.

"Protokol pelaksanaan di masing-masing sektor dibuat oleh kementerian/lembaga terkait," jelas Doni.

Baca juga : Begini Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja di Era New Normal

Pengawasan berupa pemantauan dan penilaian juga akan dilakukan kementerian/dinas terkait, bersama gugus tugas di pusat dan daerah serta elemen masyarakat.

"Apabila dalam perkembangannya, ditemukan kasus Covid-19, Gugus Tugas akan merekomendasikan kementerian terkait untuk kembali menutup aktivitasnya," tutur Doni.

Perusahaan atau sektor yang melakukan kegiatan, wajib melakukan tindakan preventif terhadap kemungkinan terjadinya penularan Covid-19.

Baca juga : Kementan Dan Bulog Siap Penuhi Kebutuhan Pangan

"Perusahaan dan atau manajemen kawasan sektor tersebut wajib melakukan tes secara masif, tracing yang agresif, dan isolasi yang ketat dalam klaster penyebaran dari kawasan tersebut," tegas Doni. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.