Dark/Light Mode

Di Masa Wabah Corona

Kadin Minta Pasokan Setrum Tetap Dijaga

Jumat, 17 April 2020 08:24 WIB
Di Masa Wabah Corona Kadin Minta Pasokan Setrum Tetap Dijaga

RM.id  Rakyat Merdeka - Proyek pembangunan pembangkit listrik harus tetap jalan. Hal ini untuk memastikan kebutuhan listrik di masyarakat tetap tersedia. 

“Pembangunan pembangkit listrik harus dilanjutkan. Dengan catatan, anggaran subsidi yang telah dianggarkan pemerintah, khususnya untuk PLN, tidak termasuk dalam anggaran realokasi pandemi Covid-19,” ujar ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet. 

Yusuf memperkirakan, kebutuhan listrik selama pandemi Covid-19 akan meningkat di sektor konsumsi rumah tangga. 

Hal tersebut terjadi karena banyak masyarakat yang menjalankan kebijakan physical distancing, sehingga tidak keluar rumah. 

Nah, peningkatan kebutuhan itu bisa dikompensasi dari segmen industri dan bisnis yang berhenti sementara. 

Menurutnya, pembiayaan pembangunan listrik umumnya juga menggunakan pinjaman luar negeri yang sifatnya jangka panjang. 

Baca juga : Kerja Jalan, Doa Jalan

Jadi kontraknya sudah ditandatangani terlebih dahulu dengan bunga pinjaman yang relatif kecil. 

“Dalam kondisi seperti sekarang sebenarnya masih relatif memungkinkan untuk dilanjutkan,” kata Yusuf. 

Wakil Komite Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kadin Indonesia, Achmad Widjaja menyatakan, kebutuhan listrik di tengah pandemi dan pasca pandemi menjadi hal yang krusial. 

Karena itu, pemerintah diminta menyediakan pasokan listrik dan jangkauan elektifikasinya. 

Menurut Wijaya, pembangunan pembangkit listrik harus tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. 

Pembangunan pembangkit listrik diperlukan untuk menyuplai kebutuhan. Pasalnya, industri dan dunia medis memerlukan pasokan listrik yang stabil dan merata. 

Baca juga : PGN Pastikan Pasokan Gas Rumah Tangga Di Semarang Aman

“Saran saya, utilitas nggak boleh berhenti, (proyek) minyak dan gas bumi juga nggak boleh berhenti,” katanya. 

Wijaya menegaskan, sektor kelistrikan harus diprioritaskan, sesuai dengan instruksi Presiden. 

“Orang nggak punya listrik, rumah pasti gelap gulita. Jalan gelap gulita, infrastruktur semua bisa kacau,” tegasnya. 

Sementara Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno menuturkan, di tengah pandemi Covid-19, kestabilan pasokan listrik menjadi dukungan yang paling krusial. 

Apalagi dengan adanya imbauan masyarakat untuk tetap berada di rumah. “Pemerintah sudah menganjurkan masyarakat berkegiatan di rumah. Tentu kegiatan yang membutuhkan listrik di rumah semakin banyak,” tuturnya. 

Sementara, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengatakan, pemerintah sudah selayaknya memberikan perhatian khusus terhadap pasokan listrik. Apalagi untuk kebutuhan rumah sakit. 

Baca juga : Pasca Pandemi Corona, Polri Siap Tingkatkan Pariwisata Indonesia

Sebab, jika aliran listrik terganggu akan mempengaruhi pelayanan kesehatan bagi pasien dan mengakibatkan tak optimalnya penanganan pasien Covid-19 dan pencegahan penyebarannya. 

“Pemerintah dalam hal ini PLN harus bisa memastikan pasokan listrik bagi rumah sakit dan puskesmas tidak terganggu,” katanya. 

Daenk mengatakan, apabila stabilitas pasokan listrik terganggu, alat-alat kesehatan yang ada di rumah sakit juga tidak dapat berfungsi. 

“Genset atau penghasil listrik juga tidak bisa selamanya diandalkan untuk memasok aliran listrik. Meski Alhamdulillah, sejauh ini belum ada rumah sakit yang terkendala pasokan listrik, semua masih aman,” ujarnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.