Dark/Light Mode

Efek Global Kasus George Flyod dan Kasus Papua

Selasa, 9 Juni 2020 18:09 WIB
Adriana Elisabeth (Foto: Istimewa)
Adriana Elisabeth (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam sejarah rasisme di dunia, sistem rasialis tidak terjadi dengan sendirinya. Sistem itu dikonstruksi dengan beberapa alasan karena kepentingan ekonomi dan politik.

Demikian disampaikan analis Papua, Adriana Elisabeth. Kata dia, ketidakpahaman mengenai kompleksitas sistem rasialisme berpotensi menimbulkan distrust dan konflik. “Salah satu kasus yang muncul beberapa minggu lalu di AS atau kasus George Floyd menjadi contoh persoalan perbedaan ras/warna kulit masih potensial menjadi gerakan sosial yang memancing solidaritas ke banyak negara,” tuturnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (9/6).

Baca juga : Khamenei: Pembunuhan George Floyd Ungkap Sifat dan Karakter Asli Pemerintah AS

Menurut Adriana, kekeliruan logika (false binary) dalam kasus ini mengarah pada pemahaman bahwa perbedaan rasial terbatas pada warga kulit. Padahal, yang membedakan adalah perspektif. 

“Kasus Floyd berdekatan dengan dua peristiwa di Indonesia terkait hasil putusan PTUN yang mengalahkan Presiden dan Menkominfo atas kebijakan pelambatan/pemutusan internet di Papua dan Papua Barat dalam demo dan kerusuhan berseri tahun 2019. Peristiwa lain adalah tuntutan jaksa terhadap 7 tapol (tahanan politik) di PN Balikpapan,” tuturnya.

Baca juga : Menhan AS Tolak Terapkan UU Pemberontakan

Apakah rasialis di AS bisa dianalogikan dengan kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya pada Agustus 2019? Kata Adriana, terdapat perbedaan akar masalah antara kasus Minesota dan Surabaya. Sebab, persoalan Surabaya yang disusul dengan demo dan kerusuhan antirasisme merupakan akumulasi persoalan masa lalu dan masalah-masalah pembangunan yang belum sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Papua. 

“Dengan kata lain, kasus rasialis yang muncul merupakan percikan api dari bara api yang belum bisa dipadamkan,” tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.