Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dianggap Menyusahkan Rakyat

Terlalu Deh, Rapid Test Dijadikan Ladang Bisnis

Sabtu, 4 Juli 2020 06:40 WIB
Ilustrasi rapid test. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi rapid test. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rapid test menjadi salah satu syarat untuk bepergian. Sayangnya, tes itu sekarang sudah jadi ladang bisnis.

Pengamat penerbangan yang juga anggota Ombudsman, Alvin Lie mengatakan, indikasi rapid test sudah dijadikan ladang bisnis dengan munculnya drive thru rapid test.

Baca juga : Rasa Haru Saat Shalat Subuh, Tandai Masjid Al Aqsa Dibuka Lagi

Seperti tarif promo yang terlihat di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Sejumlah maskapai, bahkan menggeber promo untuk memfasilitasi penumpang yang hendak terbang. Citilink, anak usaha Garuda, menggratiskan uji cepat bagi penumpangnya dalam jumlah tertentu, yakni 500 penumpang.Lion Air Group juga mengenakan tarif Rp 95.000.

Menurutnya, di negara lain untuk para pelawat domestik berlaku penekanan pada protokol standar kesehatan. Di antaranya masker, Jaga jarak, pengukuran suhu tubuh. “Di negara-negara lain, rapid maupun PCR hanya untuk orang yang products gejala. Ketersediaan alat tes diutamakan untuk mereka, tidak dibisniskan sebagaimana di sini,” ujarnya, Kamis (2/7).

Baca juga : Putus Rantai Penyebaran Covid-19, BIN Jemput Bola Gelar Rapid Test Pakai Mobile Laboratory

Is_pelssy mengatakan, mahalnya rapid test semakin menyusahkan masyarakat. Kata dia, di tengah kecemasan, saat susah mencari segenggam beras, rapid test dijadikan ladang bisnis. “Sungguh terlalu. Masyarakat ditindas dengan harga rapid Covid-19 Rp 70 ribu disulap antara 350 ribu sampai 1 juta per orang,” ujarnya.

“Sekelas negara kecil Ecuatorial Guinea Afrika Barat, dari rapid, PCR, swab gratis tis... Karantina kelas HIlTON or IBIS Hotel baru ditanggung company. Kemaren di +62 mungkin pas kebetulan aja bayar. Rapid 500 ribu, PCR Rp 2,5 juta,” kata Mwildhan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.